Bitcoin di $87.000: Kesempatan Beli atau Hanya Dead Cat Bounce?
Bitcoin BTC $87.385 menunjukkan sinyal bullish langka karena sejumlah metrik penting mulai berbalik hijau.
Data dari platform analitik on-chain CryptoQuant mengonfirmasi bahwa rasio Sharpe Bitcoin berada di level terendah dalam beberapa tahun.
Rasio Sharpe Bitcoin Beri Harapan bagi Bulls
Bitcoin kini terlihat lebih menarik sebagai aset investasi dari sisi risiko dan potensi imbal hasil dibanding kapan pun sejak pertengahan 2023.
Rasio Sharpe — alat ekonomi klasik untuk mengukur risiko investasi — memasuki zona “hijau” di bawah angka nol untuk pertama kalinya sejak Juni 2023.
“Kita sekarang memasuki zona yang sama seperti pada 2019, 2020, dan 2022, periode ketika Rasio Sharpe berada di level rendah secara struktural sebelum tren baru multi-bulan muncul,” tulis kontributor CryptoQuant, MorenoDV, dalam postingan Quicktake.
“Ini memang tidak menjamin bahwa harga telah mencapai bottom, namun menunjukkan bahwa kualitas imbal hasil ke depan mulai meningkat, terutama jika pasar stabil dan volatilitas kembali normal.”
Biasanya, rasio Sharpe terus turun ke wilayah negatif sebelum berbalik naik, diikuti oleh kenaikan harga. Titik bottom jangka panjang terakhir terjadi pada November 2022 — sekitar dua bulan sebelum berakhirnya bear market kripto sebelumnya.
Moreno menambahkan bahwa metrik ini perlu menunjukkan pembalikan arah ke atas sebelum pasar dapat bernapas lega.
“Bitcoin belum menunjukkan pemulihan tren, tetapi sinyal risiko-terkontrol mulai menunjukkan peluang imbal hasil jangka depan semakin menarik,” tegasnya.
Bitcoin Heater Kembali ke Level 2022
Sementara itu, metrik harga BTC lainnya juga memberikan sinyal serupa.
“Bitcoin Heater,” metrik yang dibuat oleh Capriole Investments, kembali memasuki zona hijau.
Metrik ini mengukur “tingkat panas relatif pada Bitcoin Perpetuals, Futures, dan Options yang ditimbang berdasarkan Open Interest,” jelas Capriole. Saat ini angkanya berada pada 0,09 — level terendah sejak November 2022.
“Kita menghadapi beberapa hambatan besar (seperti aksi jual institusional), tetapi saya tidak bisa bersikap bearish ketika Heater berada di zona hijau dalam-dalam + nilai fundamental yang solid,” ungkap pencipta metrik tersebut, Charles Edwards, dalam unggahan di X pada Selasa.
“Saya memperkirakan pergerakan lebih tinggi setidaknya untuk minggu depan.”
Edwards juga mengunggah grafik rasio dynamic range network value to transaction (NVT) Bitcoin yang kini menunjukkan kondisi “oversold” dibanding nilai transaksi on-chain.
Meski begitu, sebagaimana dilaporkan Cointelegraph, sejumlah pelaku pasar tetap ragu bahwa bull market benar-benar akan kembali.
Di antaranya trader veteran Peter Brandt, yang menyamakan pemulihan BTC/USD dari level $80.500 sebagai “dead cat bounce” dalam tren turun yang lebih besar.