
Sebuah NFT Dibeli Seharga Rp25 Miliar, Dicurigai Tindakan Pencucian Uang
Di tengah melemahnya permintaan aset non-fungible token (NFT), sebuah penjualan NFT dengan harga yang fantastis menarik perhatian, karena dibeli jauh di atas harga pasar.
NFT CrypToadz #4030 dibeli pada tanggal 10 Oktober, seharga 1.055 Wrapped Ethereum (wETH), yang setara dengan $1,6 juta atau Rp25 miliar. Padahal, harga rata-rata koleksi CrypToadz tidak lebih dari $1.000. Itu berarti bahwa pembeli membayar 1.600 kali lipat dari harga semestinya. Selain itu, pembeli juga membayar biaya transaksi senilai hampir $42.000 ke OpenSea, tempat dia membeli NFT tersebut.
NFT ini menampilkan makhluk amfibi kecil berkutil, dan merupakan salah satu dari 6.969 karya yang dicetak oleh seniman digital yang dikenal dengan nama samaran Gremplin.
Koleksi CrypToadz diluncurkan pada tahun 2021, ketika NFT sedang booming, dan memperoleh volume perdagangan 12.000 Ether (ETH) atau sekitar $38 juta dalam 10 hari pertamanya.
Dugaan Pencucian Uang
Penjualan NFT ini menimbulkan berbagai spekulasi di media sosial. Beberapa menduga bahwa itu mungkin disebabkan oleh kesalahan pengetikan, dan bahwa pembeli mungkin telah menyelesaikan proses pembelian terlalu cepat, tanpa memperhatikan angka dengan seksama, sehingga membayar jauh lebih mahal dari yang seharusnya.
Namun, jika diselidiki lebih lebih lanjut, muncul dugaan bahwa ini mungkin merupakan tindakan pencucian uang.
Data on-chain mengungkapkan bahwa dompet yang membeli NFT CrypToadz #4030, baru-baru ini menerima transferan sekitar 1.116 ETH atau sekitar $1,76 juta dari dompet lain. Yang lebih mencurigakan, dompet tersebut menerima sekitar 1.200 ETH (hampir $1,9 juta) dari layanan mixer kripto Ethereum, Tornado Cash pada bulan September.
Tornado Cash adalah layanan otomatis yang memungkinkan pengguna untuk mengaburkan aliran mata uang kripto ke dan dari dompet dengan mencampurkan dana dari berbagai pengguna ke dalam satu kumpulan. Hal ini membuat aliran aset kripto sulit dilacak.
Pendukung privasi mengatakan bahwa Tornado Cash memungkinkan mereka bertransaksi dengan aset kripto dengan lebih leluasa tanpa khawatir akan pengawasan. Di sisi lain, pihak berwenang menyebutnya sebagai cara untuk mencuci uang.