Chainsightnews.com - Pasar game Indonesia berada di peringkat ke-17 di dunia, dan pertama di Asia Tenggara, dengan perkiraan penjualan USD 1,1 miliar pada Januari 2019. Menurut Asosiasi Gaming Indonesia (AGI), sektor game lokal tumbuh dengan kecepatan 37% setiap tahunnya, lebih besar dari negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Berdasarkan data Kuartal 1 tahun 2021, Indonesia saat ini menempati peringkat kedua untuk pertumbuhan tahunan jumlah unduhan game seluler (App Store dan Google Play). Jumlah unduhan meningkat 26% hingga mencapai 790 juta.

79% orang Indonesia menganggap diri mereka sebagai gamer. Hampir setengah dari pengguna bermain setiap hari, dan 1/5 bermain dari 4 hingga 6 kali seminggu, menghabiskan rata-rata 30 hingga 60 menit bermain setiap kali.

Namun, sangat disayangkan bahwa berdasarkan laporan dari Telkom, menyatakan bahwa game domestik hanya menguasai 0,4% pangsa pasar di tanah air. Karena kelangkaan investasi dan kelangkaan pengembang game, jumlah perusahaan game lokal stagnan.

Untuk itulah beberapa anak bangsa yang peduli dengan data ini, mencoba untuk membangun game karya mereka sendiri dengan berbagai ragam jenis game, seperti misalnya: Real Time Strategi (RTS), First Person Shooter (FPS), Role Playing Game (RPG), Life Simulation Game,Vehicle Simulation, Game Aksi (Action), Game Petualangan (Adventure), Game Aksi Petualangan. 

Salah satu teknologi yang sedang di garap para developer ini adalah yang berbasis blockchain dan kripto. Game yang berbasis blockchain ini sering disebut dengan gamefi (game financial) yang menggabungkan Game tradisional, NFT, dan Decentralized Finance (DeFi). GameFi disebut merupakan roadmap internet masa depan yang disebut dengan Web 3.0 

Adapun para developer tersebut adalah:

1. Creo Engine

Creo Engine adalah platform game yang didedikasikan untuk pengembang game di seluruh dunia untuk membangun game mereka. Pengembang dapat bergabung dengan platform Creo Engine dan memanfaatkan ekosistemnya yang berisi banyak fitur dan basis pengguna, mirip dengan cara toko Steam mendistribusikan perpustakaan permainannya.

Creo Engine juga berfungsi sebagai pengembang game yang bertujuan untuk memberikan pengalaman bermain game terbaik bagi para pemainnya melalui studio internal, 'Nomina Games'. Beberapa game yang mereka sudah kembangkan antara lain: Evermore Knights, Slime Haven, Peony Ranch, dan Merchant Marvels.  

2. Avarik Saga

Avarik Saga merupakan sebuah game metaverse berbasis blockchain yang berkolaborasi dengan TokoVerse, sebuah sistem blockchain terintegrasi di bawah naungan Tokocrypto. Game yang mengklaim sebagai game dengan role model yaitu P2E (Play-to-Earn) ini, berbasis jaringan Ethereum dengan konsep RPG (Role Playing Game).

Proyek ini di gawangi oleh CEO nya yaitu Kevin Cahya, dengan dukungan investor seperti Morningstar Venture, Infinity Ventures, Tokocrypto, Spark Digital Capital dan Averageman.

3. Mythic Protocol

Mythic Protocol merupakan game yang masuk dalam kategori action RPG dengan elemen roguelite dengan teknologi blockchain. Game ini dapat dimainkan di PC yang mengusung konsep play to earn, dimana menerapkan prinsip ekonomi kolaboratif yang memungkinkan pemain untuk berdagang, menjual, dan menerbitkan aset mereka. 

NFT di game ini bakal bersifat dinamis dan bisa berubah-ubah seiring dengan progres masing-masing pemain. Setiap kemenangan yang dicatatkan pemain bakal berujung pada bertambah kuatnya atribut masing-masing NFT, baik untuk NFT karakter maupun NFT senjata. Proyek ini dipimpin langsung oleh Arief Widhiyasa, pendiri Agate yang memutuskan untuk melepas jabatan CEO-nya pada bulan Juni lalu demi berfokus membangun game Web3.

4. Eizpher Chain

Eizper Chain adalah game Action RPG berbasis blockchain yang memiliki tema steampunk. Eizper Chain juga merupakan pemenang peringkat ketiga pada kategori gamefi di Solana Ignition Hackathon 2021. Pengembangan game ini didukung oleh Sangnila sebagai asset developer dari game tersebut.

Gameplay dalam Eizper Chain mengandung sinergi antara petualangan dan pertempuran arena. Dalam petualangan, pemain menjelajahi dunia Eizper sedangkan saat berada di arena pertempuran, pemain dapat bersaing satu sama lain. Menurut informasi yang diterima, saat ini Eizper Chain sedang dalam tahap pengembangan versi mobile yang dilakukan bersama dengan Agate International dan akan segera hadir untuk memeriahkan pasar mobile game di Indonesia dan dunia.