
China Terus Menimbun Emas, Cadangan Emasnya Kini Mencapai 2.068 Ton
China terus menimbun emas. Baru-baru ini People's Bank of China melaporkan bahwa mereka telah membeli 18 ton emas pada bulan Maret, sehingga jumlah cadangan emas nasional negara itu kini mencapai 2.068 ton.
China mulai melakukan pembelian besar-besaran pada November 2022, setelah vakum sejak September 2019. Dalam kurun waktu lima bulan ini saja, negara Asia itu telah membeli lebih 100 ton emas.
Krishan Gopaul, analis pasar senior Eropa, Timur Tengah, dan Asia, mengatakan bahwa sejak November China telah membeli 120 ton emas.
Menurut Dewan Emas Dunia, permintaan emas mengalami peningkatan pada tahun 2023, dan mereka percaya bahwa bank sentral akan terus menimbun emas tahun ini.
Sepanjang tahun ini, pembelian bersih bank sentral dari seluruh dunia mencapai 125 ton. Negara-negara lain yang membeli banyak emas termasuk Turki, Uzbekistan, Singapura, and India.
Alasan dibalik demam emas ini adalah negara-negara berusaha mencari perlindungan pada aset yang lebih aman selama masa inflasi.
Namun, langkah China lebih dilihat sebagai persiapan untuk menerbitkan mata uang yang didukung emas, karena mereka ingin mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Dilansir dari Bitcoin.com, Ketua State Duma Deputy, Alexander Babakov menyatakan bahwa mata uang yang didukung emas atau komoditas lainnya mungkin akan dipresentasikan pada KTT BRICS pada bulan Agustus.
Prediksi Harga Emas
Permintaan emas oleh bank sentral yang terus meningkat dan hambatan ekonomi makro yang dihadapi beberapa ekonomi terbesar dunia telah menyebabkan analis memperkirakan kenaikan harga emas di masa depan.
Jan Nieuwenhuijs, seorang analis pasar emas, telah menyatakan bahwa harga emas mungkin akan menyentuh angka $8.000/ons dalam dekade berikutnya, karena bank sentral mulai mengurangi cadangan mata uang asing dan beralih ke emas.
Pendapat serupa diungkapkan oleh Peter Schiff, seorang ekonom sekaligus gold bug. Ia meramalkan datangnya bull market emas, dan menyatakan bahwa emas masih memiliki peluang besar untuk terus tumbuh. Menurut Schiff, emas akan menyebabkan kapitulasi bagi investor Wall Street.
Saat ini emas merupakan aset nomor satu di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, yaitu sebesar $13.233 triliun. Harga emas saat ini adalah $2.020/ons.