Kejatuhan Bank Besar AS dan Pengaruhnya Pada Pasar Crypto
APAKAH DUNIA DIAMBANG TENGGELAM AKIBAT KOLAPSNYA BANK-BANK BESAR DI AS ?
Peristiwa 2023, tepatnya pada bulan maret, adalah bulan paling berdarah setelah covid-19. Beberapa bank besar di AS, mengalami penurunan capital hampir -10%, bahkan mencapai -50%.
Salah satu bank yang merupakan bank terbesar ke-16 di US, yaitu SVB - Silicon Valley Bank mengalami kebangkrutan pada jumat 10 Maret 2023 waktu setempat diambil alih oleh FDIC (Federal Deposit Insurance Corporation). Bank tersebut mengalami krisis modal yang diakibatkan oleh kepanikan nasabahnya untuk bank run withdrawal. Menteri keuangan US, Janet Yellen menginstruksikan kepada bank tersebut untuk membuka kantor untuk memberikan akses kepada nasabah yang ingin menarik uangnya hari senin, 13/03/2023).
Adapun pada akhir 2022, SVB masih memiliki aset setara Rp3.232 triliun dan deposito sekitar Rp2.712 triliun. Namun, saat ini SVB sepertinya tidak memiliki real cash yang bisa diambil saat nasabah akan melakukan bank run, sehingga US akan menalangi dana nasabah tersebut senilai Rp2.712 triliun dengan menyita Rp3.240 triliun aset mereka sebagai jaminan.
Dua hari sebelum kejadian, Silvergate yang merupakan bank yang ramah terhadap pertukaran kripto juga mengalami nasib yang sama. Hal ini disebabkan oleh penutupan platform transfer crypto Silvergate Exchange Network (SEN). Saham Silvergate Capital Corporation telah merosot 94,82% selama enam bulan terakhir.
Silvergate adalah salah satu dari dua bank utama untuk perusahaan kripto, bersama dengan Signature Bank yang berbasis di New York. Silvergate sendiri mengalami kebangkrutan akibat efek domino dari runtuhnya FTX tahun lalu. Beberapa perusahaan kripto yang memutuskan hubungan kerjasama tersebut adalah Coinbase, Paxos, Galaxy Digital, CBOE Clear Digital, Bitstamp, Circle, Gemini, dan Digital Asset Capital Management.
Pada Jumat, 10 Maret 2023, hampir $70 miliar dana yang ada di pasar kripto tergerus habis yang menyebabkan harga bitcoin menyentuh level $20,000/btc. Hal ini juga dipicu oleh beberapa kejadian minggu lalu yaitu bagaimana pemerintah US “menjual” bitcoin hasil sitaan mereka dari Silk Road sebanyak 48.998 btc dan juga berita tentang Mt.Gox yang akan menyalurkan dana kepada nasabahnya sebanyak 142.000 BTC.
Lebih lanjut kabar terbaru, bank yang ramah terhadap kripto yaitu Signature Bank juga mengalami hal yang sama, sehari setelah kejadian SVB pada hari minggu minggu malam waktu setempat. FDIC mengambil alih bank tersebut yang memiliki aset US$ 110 miliar (Rp 1.650 triliun), dan deposito US$ 88,6 miliar (Rp 1.328 triliun) pada akhir tahun 2022.
Dengan gejolak yang terjadi tersebut, pada perdagangan kripto pada hari senin, 13/03/2023 diprediksi akan semakin berdarah, namun ternyata diluar dugaan, btc dan kawan-kawan hari ini menghijau bahkan BTC sendiri, yang memiliki dominasi market cap di kripto mengalami kenaikan 10% seperti yang ditunjukkan oleh https://cryptowat.ch/
Sementara itu, dari sisi NFT Market, Apecoin menduduki peringkat pertama dengan volume harian tertinggi yaitu US$186 juta.
Sementara itu, jenis collection NFT mingguan 5 teratas masih dikuasai oleh Moonbirds, Mutant Ape Yacht Club, Otherdeed for otherside, Bored Ape Yacht Club, dan Azuki yang berada pada NFT Marketplace Opensea.