Baby Boomer Mulai Lirik Bitcoin: Generasi Tua Pegang Aset $79 Triliun
Generasi baby boomer menjadi kelompok dengan pertumbuhan tercepat dalam dunia kripto, menurut survei dari bursa aset digital Australia, CoinSpot. Meskipun persentase investor kripto di atas usia 60 tahun masih relatif kecil—sekitar 4,4%—kekuatan finansial mereka yang besar menjadikan mereka pemain berpengaruh di pasar.
Rod Tasker, mantan bankir ANZ dan konsultan pembayaran yang juga seorang baby boomer, menyatakan bahwa investor kripto aktif di kelompok usianya biasanya memiliki literasi keuangan yang tinggi.
“Meskipun jumlahnya kecil, nilai investasi mereka bisa jauh lebih besar dibanding kelompok usia lain,” jelasnya.
“Banyak dari mereka sudah punya portofolio investasi, properti, saham, bahkan opsi derivatif—tergantung selera risiko.”
Namun, di sisi lain, banyak baby boomer menjadi sasaran empuk penipuan kripto karena tumbuh di era yang lebih ‘percaya’ dan kurang digital.
“Kelompok ini rentan terhadap penipuan—baik karena usia lanjut, seperti demensia, maupun karena pola pikir lama yang terlalu mudah percaya,” tambahnya.
Kekayaan dan Risiko di Era Kripto
Menurut Pew Research Center, baby boomer adalah mereka yang lahir antara tahun 1946–1964. Di AS saja, kelompok ini menguasai sekitar $79 triliun aset, menurut data Federal Reserve.
Salah satu contoh nyata kerentanannya adalah Mike, mantan broker hipotek berusia 80 tahun, yang tertipu setelah melihat cuplikan deepfake Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mempromosikan investasi Bitcoin di acara televisi The Project.
“Kelihatannya benar-benar meyakinkan,” kata Mike.
Namun ternyata itu video palsu, yang mengarahkannya ke situs penipuan. Setelah diminta investasi awal beberapa ratus euro, ia terus ditekan agar mengirim 10.000 euro.
Kejadian itu membuat Mike skeptis terhadap Bitcoin, apalagi setelah temannya kehilangan $400.000 saat mencoba mencairkan 4 BTC yang dibelinya 10 tahun lalu.
Boomer Mulai Hangat dengan Kripto
Meskipun banyak cerita buruk, data CoinSpot April menunjukkan bahwa 38,5% warga Australia usia 60+ terbuka untuk berinvestasi di kripto—setara dengan rata-rata nasional (37,8%).
“Meski adopsinya masih lambat, minat baby boomer terus tumbuh,” ujar Tim Wilks, Chief Business Development Officer CoinSpot.
“Mereka tak lagi menolak kripto secara mentah-mentah, dan mulai mempertimbangkan Bitcoin sebagai bagian dari strategi pensiun.”
Pemilik dana pensiun mandiri dua kali lebih mungkin memegang kripto (6,2%) dibanding mereka yang tidak (3,2%).
Bursa lain, Independent Reserve, melaporkan angka kepemilikan lebih tinggi:
-
Usia 65+ meningkat dari 2% (2019) menjadi 6% (2024).
-
Usia 55–64 meningkat dua kali lipat menjadi 16%.
Namun, 52,4% usia 65+ masih belum yakin atau menganggap kripto penipuan.
Strategi Pensiun 100% Kripto
Simon B., 57 tahun, adalah mantan profesional IT dari Sunshine Coast yang kini memasukkan semua dana pensiunnya ke kripto. Sebagai anggota grup Platinum layanan edukasi kripto Collective Shift, ia kini berinvestasi jangka panjang setelah kehilangan 1 BTC dalam sehari saat aktif trading.
“Banyak anggota grup ini lebih matang, sudah kaya lewat bisnis, dan punya cara pandang berbeda terhadap kripto dibanding investor muda,” jelasnya.
“Baru-baru ini, ada anggota baru yang usianya 78 tahun.”