
Bitcoin Turun di Bawah Harga Realisasi 2025, Tingkatkan Risiko Koreksi Lebih Lanjut
Bitcoin (BTC) mengalami tekanan jual yang signifikan setelah turun di bawah level harga realisasi rata-rata tahun 2025, yaitu $100.356. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di sekitar $98.000, yang memicu kekhawatiran akan potensi penurunan lebih lanjut di pasar kripto.
Harga realisasi rata-rata merujuk pada harga rata-rata di mana Bitcoin ditarik dari bursa sepanjang tahun tertentu. Secara historis, level ini sering kali menjadi support penting bagi Bitcoin, tetapi ketika harga jatuh di bawahnya untuk jangka waktu yang lama, risiko aksi jual yang lebih besar pun meningkat.
Dalam beberapa tahun terakhir, harga realisasi rata-rata telah berfungsi sebagai batas psikologis bagi pasar. Pada tahun 2024, Bitcoin beberapa kali menguji harga realisasi yang berada sedikit di bawah $60.000. Ketika harga turun hingga $49.000 pada bulan Agustus, pasar mengalami tekanan besar sebelum akhirnya kembali ke level support dalam beberapa hari. Demikian pula, pada tahun 2023, harga realisasi rata-rata menjadi titik support utama selama beberapa peristiwa krusial, termasuk saat keruntuhan Silicon Valley Bank pada bulan Maret dan sebelum reli Bitcoin di kuartal keempat tahun itu.
Saat ini, lebih dari 2,6 juta BTC berada dalam kondisi rugi, menjadikan ini salah satu angka tertinggi sepanjang tahun ini. Dengan semakin lamanya harga Bitcoin bertahan di bawah rata-rata realisasi 2025, kekhawatiran bahwa aksi jual lebih lanjut akan terjadi semakin meningkat.
Para analis memperingatkan bahwa jika tekanan jual terus berlanjut dan Bitcoin gagal menembus kembali level harga realisasi, maka potensi untuk penurunan lebih dalam semakin terbuka. Investor dan pelaku pasar kini mengamati pergerakan harga dengan lebih cermat, sambil menunggu sinyal pemulihan atau potensi level support berikutnya.