
Jumlah Pengguna Terdaftar di Binance Capai 150 Juta
Binance, pertukaran cryptocurrency terbesar di dunia, telah mencapai 150 juta pengguna terdaftar di platformnya. Pencapaian baru ini hadir sebagai angin segar, terutama karena bursa tersebut telah menghadapi pengawasan peraturan di berbagai negara dalam beberapa bulan terakhir.
Pengumuman ini datang dari CEO Changpeng Zhao (CZ), yang menyebutkan prestasi tersebut bersamaan dengan kemajuan lain yang dibuat oleh perusahaan sejak awal minggu ini.
Pada hari Kamis (03/08) CZ memposting bahwa pertukaran cryptocurrency miliknya telah mencapai 150 juta pengguna terdaftar. Ini mewakili peningkatan 30 juta basis pengguna, yang pada bulan Juli mencapai 120 juta.
Pencapaian ini datang setelah Binance masuk kembali ke Jepang awal pekan ini. Pada 1 Agustus, perusahaan mengungkapkan bahwa pertukaran yang baru diluncurkan akan menawarkan perdagangan spot untuk 34 aset crypto, termasuk Bitcoin, Ether, dan token asli Binance, BNB.
Selain itu, Binance mendapatkan lisensi operasional produk layak minimum (MVP) di Dubai pada 31 Juli 2023. Lisensi ini secara resmi mengizinkan pertukaran crypto tersebut untuk beroperasi dan menawarkan layanan broker-dealer aset virtual di emirat.
Dengan perkembangan tersebut, Binance terus memperkuat posisinya sebagai bursa cryptocurrency terbesar di dunia. Saat tulisan ini dibuat, bursa memegang sekitar 65% pangsa pasar dalam volume perdagangan spot.
Prestasi ini mungkin mengesankan, terutama mengingat tantangan regulasi yang dihadapi Binance dalam beberapa bulan terakhir. Sebuah laporan baru muncul pada hari Rabu (02/08) yang mengatakan bahwa Departemen Kehakiman AS (DOJ) kemungkinan akan mengajukan tuduhan penipuan terhadap pertukaran cryptocurrency itu.
Menurut sumber yang dikutip dalam laporan tersebut, DOJ hanya menahan diri dari mengajukan tuduhan penipuan terhadap Binance karena takut memicu “bank run.” Untuk alasan ini, pihak berwenang sedang mempertimbangkan opsi lain, seperti denda atau kesepakatan dengan perusahaan crypto tersebut.
Binance juga sedang diselidiki oleh badan pengatur lainnya di Amerika Serikat, termasuk Securities and Exchange Commission (SEC) dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC).
Pada bulan Maret, CFTC menggugat Binance dan CEO Zhao karena diduga menjalankan pertukaran “ilegal” dan kepatuhan “palsu”. Sementara itu, SEC mengajukan gugatan terhadap pertukaran cryptocurrency pada bulan Juni karena diduga melanggar undang-undang sekuritas.
Selain itu, Binance menghadapi tekanan regulasi di berbagai negara di luar Amerika Serikat, termasuk Prancis, Australia, dan Jerman.
Pertukaran crypto baru-baru ini menarik aplikasinya untuk lisensi crypto di Jerman setelah regulator dilaporkan mengatakan tidak akan mengabulkan permintaan tersebut.