Mt. Gox Siap Lunasi Utang Bitcoin Setelah 11 Tahun
Bursa kripto legendaris Mt. Gox, yang berbasis di Tokyo dan telah bangkrut sejak 2014, dikabarkan masih menyimpan sekitar 34.689 Bitcoin (BTC) menjelang tenggat pembayaran pada 31 Oktober 2025.
Mt. Gox kehilangan sekitar 650.000 BTC akibat peretasan yang tidak terdeteksi sejak 2011 hingga akhirnya kolaps pada 2014. Sekitar 200.000 BTC berhasil ditemukan kembali di dompet lama, yang kemudian menjadi dasar pembayaran kembali kepada para kreditur di bawah pengawasan Nobuaki Kobayashi, wali amanat yang ditunjuk pengadilan.
Pada tahun 2017 dan 2018, Kobayashi dijuluki Tokyo Whale setelah menjual sebagian Bitcoin Mt. Gox untuk mengumpulkan dana pembayaran fiat. Aktivitas dompet Mt. Gox kembali meningkat pertengahan 2024 ketika sekitar 100.000 BTC dipindahkan antar dompet Mt. Gox untuk distribusi meskipun tidak semuanya merupakan hasil penjualan.
Perpanjangan tenggat pembayaran selama satu tahun dilakukan agar kreditur memiliki waktu lebih lama menyelesaikan proses klaim. Dengan sekitar $3,9 miliar Bitcoin masih tersimpan di dompet terkait Mt. Gox, Halloween tahun ini kembali memunculkan kekhawatiran akan tekanan jual besar di pasar kripto.
Penjualan Pertama Tokyo Whale dan Dampaknya pada Pasar
Penjualan besar pertama Bitcoin Mt. Gox terjadi antara September 2017 hingga Maret 2018, dengan pembuangan terbesar pada 6 Februari 2018. Saat itu, Mt. Gox menjual 35.841 BTC senilai 38 miliar yen Jepang (sekitar $360 juta).
Meski jumlah tersebut tampak kecil dibanding kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini (sekitar $2,24 triliun per Oktober 2025), pada Februari 2018 nilai pasar Bitcoin hanya sekitar $140 miliar. Artinya, penjualan Kobayashi kala itu mewakili 0,26ri total nilai Bitcoin cukup besar untuk mengguncang pasar.
Kejadian tersebut bertepatan dengan anjloknya harga Bitcoin ke $6.000, titik terendah kuartal pertama 2018, setelah sebelumnya mencapai hampir $20.000 pada puncak euforia ICO (Initial Coin Offering) di Desember 2017.
Kobayashi membantah bahwa aksi jualnya memperburuk penurunan harga, namun banyak analis pasar menilai tindakannya berkontribusi pada penurunan tajam harga Bitcoin kala itu.
Akhir dari Aksi Jual Mt. Gox dan Awal Rehabilitasi
Setelah krisis ICO awal 2018, industri kripto memasuki musim dingin pertama (crypto winter) masa ketika likuiditas menurun dan banyak proyek gulung tikar. Kobayashi masih sempat menjual 24.658 BTC tambahan antara AprilMei 2018, sebelum akhirnya penjualan dihentikan oleh pengadilan Tokyo.
Pada Juni 2018, pengadilan mengganti proses kebangkrutan menjadi rehabilitasi sipil, yang memungkinkan pembayaran dalam bentuk Bitcoin (BTC) atau Bitcoin Cash (BCH) alih-alih uang tunai. Sejak itu, Mt. Gox menyimpan sekitar 142.000 BTC secara stabil hingga akhir 2023.
Pembayaran Mt. Gox Dimulai di Tengah Reli Bitcoin
Pada pertengahan 2024, situasi pasar Bitcoin jauh lebih kuat dibanding era Tokyo Whale. Momentum positif datang dari ETF Bitcoin spot di AS, yang mendorong harga Bitcoin melampaui $100.000 pada Desember 2024.
Awal Juli 2024, dompet Mt. Gox mulai memindahkan Bitcoin untuk proses pembayaran kepada para kreditur, sesuai rencana rehabilitasi yang disetujui pengadilan. Kekhawatiran sempat muncul bahwa penerima akan segera menjual asetnya, terutama setelah Kraken salah satu bursa yang menangani distribusi mengumumkan penyelesaian proses pembayaran pada 24 Juli 2024.
Namun kali ini, pasar tampak lebih stabil, dan sebagian besar analis menilai bahwa hantu Mt. Gox akhirnya akan berhenti menghantui Bitcoin pada Halloween tahun ini.