Muncul Token Berbasis Ads, Seperti Apa Token Dencities ?
Baru lagi kehadiran startup baru dalam industri periklanan. Namun, berbeda dengan bisnis dalam dunia periklanan yang ada, startup ini justru membuat sebuah terobosan baru yaitu dengan memberikan akurasi jumlah audience yang berada pada papan iklan tertentu seperti Billboard, Video Tron, dan POS LED Screen. Dalam perhitungan jumlah audience adalah problem yang besar bagi publisher untuk menargetkan marketing mereka pada lokasi tertentu.
Berdasarkan data yang kami peroleh dari Magna, pemasaran iklan di Indonesia tumbuh 11.5% pada tahun 2011 dengan volume sekitar Rp 108,3 triliun. Hal ini dibandingkan dengan kinerja tahun 2020 yang mengalami peningkatan 11,8%. Sehingga tahun 2022, diperkirakan akan meningkat 20% hingga 43% dengan kisaran Rp 47,0 triliun. Tentu hal ini disebabkan juga oleh pandemi dimana hampir 90% saat ini pengguna perangkat digital mengakses video streaming dan eCommerce.
Dencity yang merupakan startup yang digawangi oleh foundernya yaitu: Rana Vijay, Liharma Layuriman, Pattiasina, Azmie Vasilev, dan Syaiful Anwar ini, telah membangun ide ini selama 2 tahun dan memulai pemasaran ke beberapa perusahaan seperti Otego media, HM Sampoerna, dan beberapa perusahaan yang belum dapat dipublikasikan.
Tahun 2022, tim ini akan berfokus pada pengembangan perangkat IOT yang berbasis crypto mining yang ditenagai oleh blockchain platform yaitu Binance Smart Chain. Bekerjasama dengan Bell Technology yang sudah 5 tahun berkecimpung dalam pembuatan Blockchain Platform, Smartcontract dan DApps (Decentralized Application) mereka mewujudkan juga bagaimana model ekonomi berbasis ekosistem yang nantinya akan menjadikan setiap user menjadi end-point untuk menjadi data resources miner dimanapun mereka berada.
Fokus pada market OOH (Out of Home) dan DOOH (Digital Out Of Home) dengan nilai market sekitar Rp. 40,17 Triliun hanya di Indonesia pada tahun ini, menjadikan Dencity satu-satunya startup real-time monitoring dan big data marketing di Indonesia yang ada market ini.
“Kami melihat bahwa penting bagi para pengiklan untuk mengetahui target lokasi yang akan mereka jadikan untuk melakukan kampanye pemasaran. Kadangkala budget marketing dari sisi pengadaan Iklan OOH/DOOH terlalu berlebihan dan tidak tepat sasaran. Rasio cost dengan new user tidak sebanding dan cenderung ‘buang-buang uang’. Disinilah kami hadir untuk menjawab itu semua dan kami berharap ada masa depan untuk dunia OOH/ DOOH yang hanya menguasai 39% market saja dibandingankan Iklan TV dan media Internet”
Ujar Syaiful Anwar yang merupakan CEO dari Dencity.
Saat ini untuk mengembangkan produk dan juga marketing ke beberapa daerah di Indonesia bahkan Dunia, Dencity akan menggunakan business model yang berbeda dengan cara biasanya. Dengan memanfaatkan jaringan blockchain, akan mempermudah bagi siapapun menjadi end-point untuk meng-grab data audience dengan hanya memiliki perangkat IOT ( Internet of Things) yang sudah didesain khusus oleh tim Dencity yang bekerjasama dengan Bell Technology.
Hal ini akan menargetkan semua ekosistem yang ada bisa bekerjasama dengan paralel dengan memberikan insentif dan reward kepada user secara langsung secara real time. Semua informasi ini dapat di akses di dencities.io yang merupakan platform khusus untuk proyek berbasis blockchain.