Pengacara Kripto Siap Tantang Jaksa Agung New York dengan Strategi ‘Lawfare’
Khurram Dara, mantan penasihat kebijakan di bursa kripto Coinbase, mempertimbangkan maju sebagai kandidat Jaksa Agung Negara Bagian New York pada pemilu 2026 untuk menggantikan Letitia James.
Dalam wawancaranya dengan Cointelegraph, Dara mengatakan belum memutuskan secara resmi untuk maju, namun mengisyaratkan bahwa aset digital bisa menjadi bagian penting dalam kampanyenya.
Lulusan Columbia Law School ini sudah menunjukkan dukungannya terhadap Roman Storm, salah satu pendiri Tornado Cash yang divonis bersalah di pengadilan federal New York pada Agustus 2024. Ia juga mengkritik tokoh seperti Senator Massachusetts Elizabeth Warren, yang kerap mengaitkan kripto dengan aktivitas ilegal.
“Platform saya akan fokus mengakhiri lawfare di semua sektor, termasuk kripto,” ujar Dara. “Kita baru saja melalui pemilu di mana isu kripto menjadi sorotan utama — dan kita menang. Namun ketika regulasi federal mulai stabil, beberapa Jaksa Agung negara bagian merasa perlu mengisi ‘kekosongan’ kebijakan federal dengan bertindak layaknya pembuat kebijakan nasional.”
Rekam Jejak Letitia James di Industri Kripto
Sejak menjabat pada 2019, Letitia James telah melakukan berbagai tindakan hukum terhadap perusahaan kripto atas nama warga New York, termasuk Genesis, mantan CEO Celsius Alex Mashinsky, NovaTech, dan KuCoin.
Sebagai pusat perdagangan di AS, New York menjadi rumah bagi kantor pusat Gemini, Galaxy Digital, Chainalysis, dan perusahaan kripto besar lainnya. Posisi Jaksa Agung di negara bagian ini memiliki peran strategis dalam mengatur dan menegakkan hukum terkait aset digital.
Pada Juni 2024, James mengatakan:
“Kami melihat bahaya nyata dari platform kripto yang tidak diatur melalui skema seperti ini. Warga New York dapat yakin bahwa kami akan menggunakan seluruh kewenangan untuk memberantas penipu di industri kripto.”
Hingga Rabu ini, James belum mengumumkan apakah akan maju kembali di 2026. Tim kampanyenya belum memberikan komentar.
Latar Belakang Khurram Dara
Dara, 36 tahun, saat ini bekerja di Council on Foreign Relations dan belum pernah menduduki jabatan publik. Ia pernah magang di Senat Negara Bagian New York (2006), kantor anggota DPR AS Thomas Reynolds (2008), serta menjadi law clerk di Kantor Kejaksaan AS (2012).
Jika memutuskan maju sebagai kandidat Partai Republik, Dara akan mengikuti jejak pengacara kripto John Deaton yang pernah menantang Elizabeth Warren di Massachusetts pada 2024, meski kalah dengan perolehan 26% suara.
“New York adalah tempat bagi banyak talenta di bidang kripto, teknologi, dan modal ventura. Negara bagian ini seharusnya merangkul potensi tersebut, bukan menghindarinya. Komunitas kripto tidak meminta perlakuan istimewa, mereka hanya ingin tidak diperlakukan tidak adil melalui regulasi berbasis litigasi,” jelas Dara.
Survei Siena College pada Desember 2024 menunjukkan tingkat dukungan publik terhadap James berada di angka 40%. Sementara itu, kandidat lain untuk kursi Jaksa Agung New York 2026 baru Michael Henry (Republik), yang kalah dari James pada 2022 dengan 45% suara.