Pengguna Bayar Biaya Rp7,8 Miliar untuk Transfer BTC Senilai Rp3 juta
Dalam dunia kripto yang penuh gejolak, kadang-kadang kita disuguhi cerita yang membuat kita tercengang. Contohnya, yang baru saja terjadi, seseorang membayar biaya transaksi 19,8 Bitcoin atau sekitar $5.000 (Rp7,8 miliar) hanya untuk mentransfer 0,008 Bitcoin senilai $200 (Rp3,1 juta).
Transaksi ini memecahkan rekor biaya transaksi termahal yang dibayarkan dalam dolar AS untuk satu transaksi Bitcoin.
Menariknya, pemilik dompet di balik kecerobohan finansial ini bukanlah pendatang baru. Dia merupakan Bitcoin power user, yang merujuk pada seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang Bitcoin. Secara khusus, orang tersebut telah terlibat dalam lebih dari 120,000 transaksi
Transaksi tersebut dilakukan pada 11 September pukul 12.10 WIB. Total ada ada empat transfer yang bernilai sekitar $200, ditambah satu transfer senilai $1,700 Bitcoin. Total biaya transaksi untuk kelimanya adalah 19,89 Bitcoin.
Dompet yang bertanggung jawab atas transaksi ini dibuat pada bulan Juni dan terus aktif, seperti yang ditunjukkan oleh data on-chain.
Pakar industri seperti CTO Casa, Jameson Lopp menyimpulkan bahwa tingginya gas fee yang dibayarkan pemilik wallet tersebut mungkin merupakan kesalahan perangkat lunak pertukaran atau pemroses pembayaran.
Pengguna Diberi Waktu 3 Hari untuk Klaim Kembali Asetnya
Biaya transaksi tersebut telah masuk ke mining pool Bitcoin F2Pool, yang menambang blok yang berisi transaksi tersebut.
Chun Wang, salah satu pendiri dan administrator F2Pool, mengatakan bahwa bitcoin berjumlah 19,8 itu akan ditangguhkan selama tiga hari, yang memungkinkan pemiliknya untuk mengklaimnya kembali. Jika tidak diklaim selama periode tersebut, maka akan dibagikan kepada para penambang Bitcoin F2Pool.
Tingginya Gas Fee Bitcoin
Transaksi Bitcoin seringkali melibatkan biaya yang tinggi, terutama ketika jaringan sedang sibuk. Biaya ini diperlukan untuk memastikan bahwa miner (penambang) memprioritaskan transaksi Anda dan memasukkannya ke dalam blok.
Data historis mengungkapkan bahwa Bitcoin pernah mengalami biaya transaksi bernilai tinggi di masa lalu. Pada tahun 2016, seorang pengguna membayar $134.000 sebagai biaya transaksi.
Dilansir dari The Block, secara total, ada 24 biaya transaksi Bitcoin yang membayar di atas $20,000, dan 233 transaksi yang membayar biaya di atas $10,000.
Pengguna Bitcoin dapat membayar berapapun jumlah yang mereka inginkan untuk biaya transaksi. Jika biaya transaksi terlalu rendah, penambang mungkin tidak menerimanya dan jika sangat tinggi, kemungkinan besar akan segera diproses. Biaya transaksi rata-rata biasanya sekitar $1 atau $2 tetapi telah meningkat hingga $60 selama periode aktivitas tinggi.