SEC Dikabarkan Akan Mencabut Gugatan Terhadap YouTuber Ian Balina Terkait ICO 2018
Ian Balina, seorang YouTuber kripto dan CEO Token Metrics dengan lebih dari 100.000 pelanggan, mengklaim bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) akan menghentikan gugatan terhadapnya terkait dugaan pelanggaran hukum sekuritas dalam promosi token Sparkster (SPRK) pada tahun 2018.
Dalam wawancara dengan Cointelegraph pada 11 Maret, Balina mengatakan bahwa SEC telah memberitahunya mengenai rencana untuk merekomendasikan pencabutan kasus yang diajukan pada 2022. Kasus ini menuduh Balina melakukan "penawaran dan promosi aset kripto tanpa izin" terkait SPRK Tokens pada 2018.
Perubahan Kebijakan di Bawah Administrasi Baru
Menurut Balina, keputusan SEC untuk mundur dari kasus ini disebabkan oleh perubahan kebijakan pemerintahan AS setelah Presiden Donald Trump menunjuk Mark Uyeda sebagai Ketua Sementara SEC, menggantikan Gary Gensler yang mundur pada Januari lalu.
"Jelas bahwa administrasi baru ini lebih pro-kripto," kata Balina, menambahkan bahwa era regulasi kripto melalui penegakan hukum sudah berakhir.
SEC pertama kali mengajukan gugatan terhadap Balina pada September 2022. Dalam dokumen pengadilan, SEC menuduh bahwa Balina menerima bonus 30% dari Sparkster atas pembelian token senilai $5 juta dalam initial coin offering (ICO) tanpa mengungkapkan hal tersebut kepada para pengikutnya di media sosial. Pada Mei 2024, seorang hakim memutuskan bahwa SPRK Tokens termasuk dalam kategori sekuritas di bawah yurisdiksi SEC.
Saat putusan tersebut dikeluarkan, tim hukum Balina mengumumkan niat mereka untuk mengajukan banding. Pengadilan awalnya menjadwalkan persidangan juri pada Januari 2025, tetapi pada Juli 2024, hakim menyetujui permintaan untuk menunda persidangan hingga waktu yang belum ditentukan. Hingga saat ini, belum ada dokumen resmi yang menunjukkan bahwa SEC telah mengajukan permintaan pencabutan kasus ini di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Barat Texas. Ketika Cointelegraph meminta komentar, SEC menolak untuk memberikan tanggapan terkait kasus ini.
Perubahan Sikap SEC Pasca Kepergian Gensler
Jika SEC benar-benar membatalkan kasus ini, maka langkah tersebut akan menjadi bagian dari serangkaian tindakan yang menguntungkan industri kripto sejak pemerintahan Trump kembali berkuasa pada 20 Januari. Regulator telah menghentikan penyelidikan terhadap Robinhood Crypto, Gemini, Uniswap, dan OpenSea, serta mencabut kasus terhadap Coinbase, Consensys, Kraken, dan beberapa perusahaan lainnya.
Meskipun demikian, SEC masih menghadapi kasus terbuka melawan Ripple Labs, yang saat ini sedang dalam tahap banding setelah pengadilan menjatuhkan denda sebesar $125 juta pada Agustus 2024.
Beberapa kritikus berpendapat bahwa industri kripto berhasil memperoleh pengaruh dalam administrasi Trump dengan mendukung pencalonannya pada Pemilu 2024 atau dengan memberikan kontribusi pada dana pelantikannya setelah kemenangannya pada November lalu.
Sebagai tanda hubungan yang semakin erat antara pemerintah dan industri kripto, Presiden AS mengadakan pertemuan puncak kripto di Gedung Putih pada 7 Maret lalu. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pemimpin industri yang secara langsung atau tidak langsung mendukung kandidat pro-kripto dalam siklus pemilu terakhir, termasuk perwakilan dari Robinhood, Gemini, Coinbase, dan Kraken.
Keputusan SEC untuk mencabut gugatan terhadap Balina semakin memperkuat persepsi bahwa regulator AS kini mengambil pendekatan yang lebih lunak terhadap industri aset digital. Namun, apakah perubahan ini hanya sementara atau akan menjadi kebijakan jangka panjang masih harus ditunggu perkembangannya.