
Survei Tunjukkan Wanita Lebih Optimis Pada Industri Gaming Web3
Wanita di industri gaming Web3 tampak lebih optimis dibandingkan pria mengenai adopsi game berbasis blockchain pada tahun mendatang, berdasarkan laporan tahunan 2024 dari Blockchain Gaming Alliance (BGA).
“Responden wanita menunjukkan optimisme lebih besar, dengan 38,9% memperkirakan adopsi lebih dari 40% dalam satu tahun ke depan, dibandingkan dengan 25,1% dari pria,” tulis laporan tersebut. Survei ini melibatkan 623 peserta dari berbagai bidang industri gaming Web3, termasuk infrastruktur, pemasaran, desain, konten, investasi, media, dan kecerdasan buatan (AI).
Sebaliknya, hampir separuh responden pria memprediksi adopsi blockchain di industri gaming tidak akan mencapai 20% dalam 12 bulan ke depan, sementara hanya seperempat responden wanita yang memiliki pandangan pesimis serupa.
Survei ini juga menunjukkan bahwa generasi muda di industri gaming Web3 lebih yakin bahwa blockchain adalah langkah alami berikutnya bagi gaming. Sebanyak 81,6% profesional muda berusia 18–24 tahun percaya bahwa adopsi blockchain akan melampaui 20% dalam 12 bulan ke depan.
Di sisi lain, generasi yang lebih tua lebih konservatif. Kurang dari separuh (43,2%) responden berusia 45 tahun ke atas percaya akan hal tersebut.
Meski begitu, beberapa eksekutif tetap optimis terhadap masa depan gaming blockchain. Jesse Pollak, pencipta Base Network, mengatakan bahwa gaming onchain menjembatani kepemilikan di dunia virtual dan nyata. “Dengan gaming onchain, pemain dapat memiliki aset mereka dan membawanya dari satu game ke game lainnya,” jelas Pollak.
Sementara itu, Gillian Pua dari Sovrun menyoroti potensi game onchain untuk menciptakan pengalaman imersif yang interaktif. Namun, tidak semua pihak sepakat. Matt Dion, pendiri Always Scheming, menyebutkan bahwa game onchain masih menjadi ceruk yang berjuang menemukan kecocokan dengan pasar.