
TPA di Inggris yang Diduga Menyimpan Hard Drive Berisi 8.000 Bitcoin Akan Ditutup
Tempat pembuangan akhir (TPA) di Newport, Inggris, yang menjadi pusat perjuangan seorang pria untuk menemukan kembali hard drive berisi 8.000 Bitcoin (BTC), dikabarkan akan ditutup.
Menurut laporan BBC News pada 9 Februari, TPA yang terletak di sebelah timur ibu kota negara, Cardiff ini diperkirakan akan berhenti beroperasi pada tahun anggaran 2025-2026.
"Tempat pembuangan ini telah digunakan sejak awal 2000-an dan kini mendekati akhir masa pakainya. Oleh karena itu, dewan kota sedang merencanakan penutupan dan penutupan permanen lokasi ini dalam dua tahun ke depan," ujar juru bicara Dewan Kota Newport kepada BBC.
Sebagai bagian dari rencana pasca-penutupan, dewan telah mendapatkan izin untuk membangun ladang surya di sebagian area tersebut, yang disetujui pada Agustus 2024.
Bitcoin Senilai Rp12,1 Triliun Diduga Terkubur
TPA ini diyakini menyimpan hard drive yang berisi 8.000 BTC, yang saat ini bernilai sekitar $768 juta (Rp12,1 triliun). Hard drive tersebut diklaim milik James Howells, seorang pekerja IT lokal, yang menyatakan bahwa mantan pasangannya secara tidak sengaja membuang hard drive tersebut pada tahun 2013.
Sejak saat itu, Howells telah terlibat dalam sengketa hukum panjang dengan Dewan Kota Newport. Dia menuntut izin untuk menggali lokasi tersebut demi menemukan hard drive-nya. Ia bahkan menawarkan sebagian isi BTC itu kepada dewan jika berhasil menemukannya atau meminta kompensasi atas kerugiannya.
Namun, pada Januari 2025, perjuangannya berakhir setelah hakim menolak kasusnya dengan alasan bahwa ia "tidak memiliki prospek realistis" untuk menang di pengadilan penuh.
Howells mengklaim telah bekerja sama dengan para ahli kecerdasan buatan (AI) yang memiliki teknologi canggih untuk menemukan hard drive dengan cepat. Namun, Dewan Kota Newport menegaskan pada Oktober 2024 bahwa penggalian tidak memungkinkan berdasarkan izin lingkungan yang mereka miliki. Dewan menyatakan bahwa pencarian tersebut akan menyebabkan "dampak lingkungan negatif yang besar" di sekitar area tersebut.
Bitcoin yang Hilang dan Ancaman Quantum Computing
BTC yang hilang dalam hard drive Howells hanyalah bagian kecil dari "lubang hitam digital" yang diperkirakan mencakup hingga 13% dari total pasokan Bitcoin atau sekitar 3 juta BTC, menurut eksekutif Web3, Al Leong.
Sementara itu, CEO Tether, Paolo Ardoino, menyebut bahwa perkembangan dalam komputasi kuantum di masa depan berpotensi meretas dompet Bitcoin yang hilang dan mengembalikan BTC ke peredaran. Beberapa analis memperingatkan bahwa jika hal ini terjadi, tekanan jual besar-besaran dapat mengguncang harga Bitcoin.