20 Besar DEX Telah Memproses Volume Perdagangan Sebesar $4.4 Triliun
Pertukaran kripto terdesentralisasi (DEX) telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu indikator signifikan dari kepopuleran dan adopsi DEX adalah volume perdagangan yang mereka tangani.
Menurut data Token Terminal pada 6 Desember, 20 besar DEX telah mengumpulkan volume perdagangan sebesar $4.4 triliun atau setara dengan Rp68.2 kuadriliun, sejak diluncurkan.
Berdasarkan data tersebut, DEX yang paling menonjol di sektor DeFi adalah Curve, Uniswap, PancakeSwap, dan 1inch. Masing-masing memiliki keunggulan yang berbeda-beda.
Curve unggul dalam perdagangan stablecoin, Uniswap memfasilitasi pertukaran token di beberapa blockchain, sementara PancakeSwap mendominasi di Rantai BNB, dan 1 inci berfungsi sebagai agregator DEX di Ethereum, Polygon, Avalanche, dan blockchain lainnya.
Sementara itu, Vertex Protocol, dYdX, dan Uniswap v3 muncul sebagai DEX paling aktif berdasarkan data volume perdagangan dari CoinMarketCap pada 7 Desember.
Secara khusus, Vertex Protocol dan dYdX memproses lebih dari $1,1 miliar volume perdagangan pada hari itu. Di sisi lain, Uniswap v3 di Ethereum berada di belakangnya, dengan volume lebih dari $780 juta.
CEX Masih Menjadi Pilihan Bagi Banyak Trader
Meskipun DEX semakin populer, bursa terpusat (CEX) seperti Binance, Coinbase, dan Kraken terus mendominasi pasar perdagangan kripto secara keseluruhan.
Sebagai perbandingan, data CoinMarketCap menunjukkan bahwa Binance membukukan rata-rata volume perdagangan spot harian lebih dari $14 miliar, lebih 10 kali lipat dari Uniswap dan dYdX, dalam periode yang sama.