
6 Orang Korea Selatan Didakwa dalam Kasus Penipuan Kripto Senilai $7,9 Juta
Jaksa Korea Selatan telah mendakwa enam orang, termasuk seorang pengacara yang masih berpraktik, terkait dugaan penipuan kripto senilai $7,9 juta. Menurut laporan KBC News, Kantor Kejaksaan Distrik Utara Seoul menjerat keenam tersangka dengan tuduhan menerbitkan dan menjual koin kripto palsu dari Mei hingga Agustus 2022.
Jaksa menuduh kelompok ini telah menipu 1.036 investor dengan mempromosikan aset digital palsu mereka melalui YouTube dan platform lainnya. Para tersangka akan diadili atas dakwaan membentuk organisasi kriminal dan melakukan penipuan.
Meskipun tidak ada yang ditahan, keenam tersangka saat ini sedang menunggu jadwal persidangan. Pihak kejaksaan belum mengungkapkan nama koin kripto yang terlibat dalam kasus ini. Namun, mereka menyebut kelompok ini sengaja mendaftarkan koin tersebut di bursa kripto luar negeri yang memiliki persyaratan lebih longgar dibandingkan dengan bursa dalam negeri.
Kelompok ini juga diduga mempromosikan aset digital mereka di berbagai reading room di media sosial. Di Korea Selatan, istilah reading room umumnya merujuk pada ruang obrolan terbuka bertema investasi kripto dan saham di platform seperti KakaoTalk dan Telegram.
Jaksa mengungkapkan bahwa kelompok tersebut meyakinkan para investor dengan janji bahwa koin mereka akan segera terdaftar di bursa utama dalam negeri. Namun, mereka sama sekali tidak memiliki niat untuk menjalankan bisnis kripto yang sah.
Sebaliknya, kelompok ini langsung mencairkan dana hasil kejahatan mereka melalui perusahaan sertifikat hadiah palsu. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membeli mobil mewah dan membiayai hiburan pribadi.
Peran Pengacara sebagai "Ahli Kripto" Palsu
Salah satu tersangka adalah seorang pengacara Korea Selatan. Dia diduga berperan sebagai "ahli kripto" di YouTube sekaligus memimpin operasi pencucian uang. Jaksa menuduh pengacara ini turut menyusun kontrak palsu untuk menutupi jejak kejahatan kelompoknya.
Penyelidikan terhadap kelompok ini dimulai pada tahun 2023 dan kasusnya diserahkan ke kejaksaan pada November tahun yang sama. Sejak saat itu, jaksa terus memperluas penyelidikan dengan melacak akun dan dompet kripto milik para tersangka, serta menyita dana yang terkait dengan kejahatan ini.
Fenomena "Scam Coin" Meningkat di Korea Selatan
Kasus penipuan kripto menjadi sorotan di Korea Selatan dalam beberapa bulan terakhir. Sejumlah kasus besar telah terungkap, termasuk yang melibatkan selebritas papan atas. Para politisi pun mulai menyerukan tindakan lebih ketat terhadap penerbitan koin palsu.
Sebelumnya, sebuah investigasi besar lainnya menemukan bukti dugaan penipuan kripto senilai hampir $60 juta. Pada akhir tahun lalu, polisi bahkan menangkap sekelompok penipu setelah salah satu dari mereka secara tidak sengaja menargetkan seorang petugas kepolisian dalam aksinya.