
Akses Data Lenovo Menggunakan Teknologi Blockchain dari IBM
IBM, perusahaan teknologi raksasa beskala global di Amerika, telah melakukan perjanjian dan penandatanganan kerja sama dengan pembuat PC asal Tiongkok, Lenovo pada tanggal 25 April 2019.
Pusat layanan data Lenovo akan menggunakan teknologi blockchain dalam setiap pelayananya dari pengembang global atas hak paten setelah Alibaba, yaitu IBM. Dengan teknologi tersebut, maka Lenovo akan dipermudahkan untuk memonitor pasokan segala perangkat lunak yang digunakan pada pengolahan pusat datanya.
Teknologi blockchain yang digunakan oleh pusat data Lenovo ini merupakan gabungan dari sejumlah komponenn yang diintegerasikan ke IBM, termasuk asisten virtual yang mendapat dukungan teknis, alat yang modern dari Portal Insight Klien serta tak ketinggalan Augmented Reality (AR).
Dari laporan yang ada pada IBM tahun 2017 lalu, bisnis global ini sudah menghabiskan $ 1,3 triliun, dimana $265 miliar sudah dipergunakan untuk melakukan panggilan layanan pelanggan setiap tahun, sementara 50% dari panggilan itu dilaporkan tidak terselesaikan.
Perjanjian kerjasama dan penandatanganan antara IBM dengan Lenovo ini merupakan tonggak sejarah baru antara IBM dan Lenovo dalam hubungan dua perusahaan yang dimulai kembali pada tahun 2005. Pada tahun 2014, Lenovo mengakuisisi bisnis server IBM dalam kesepakatan $ 2,3 miliar. Pada bulan Februari 2018, Lenovo mengajukan paten ke Kantor Paten dan Merek Dagang AS untuk sistem memverifikasi integritas dokumen fisik, menggunakan “blockchain.”
Baru – baru ini, Lenovo menerbitkan sebuah artikel untuk menjelaskan bagaimana perusahaan bekerja dengan perusahaan perangkat lunak utama Amerika, Intel, untuk menciptakan solusi berdasarkan Intel Select Solutions for Blockchain : Hyperledger Fabric.
Lenovo menulis bahwa solusi blockchain-nya akan didasarkan pada portofolio infrastruktur pusat data ThinkSystem yang terdepan di industri untuk produk server, penyimpanan, jaringan dan perangkat lunak.