Hari ini, di dunia kripto, badan pajak Amerika Serikat telah menolak gugatan yang menentang pajak staking, dengan menyatakan bahwa imbalan staking harus dikenai pajak saat diterima, bukan pada saat dijual. 

Selain itu, bank sentral Botswana memberikan penilaian risiko rendah pada investasi kripto, mengingat pasar domestik yang kecil, sambil mendorong penerapan regulasi yang tepat waktu. Sementara itu, Donald Trump menunjuk mantan pemain sepak bola perguruan tinggi, Bo Hines, untuk memimpin dewan kripto baru.

IRS Menegaskan Pajak atas Staking Kripto

Internal Revenue Service (IRS) Amerika Serikat menegaskan bahwa imbalan dari staking kripto dianggap sebagai pendapatan kena pajak saat diterima, bukan saat dijual. Hal ini ditegaskan dalam Revenue Ruling 2023-14, yang mewajibkan wajib pajak melaporkan imbalan staking berdasarkan nilai pasar saat mereka memiliki kemampuan untuk menjual atau menukarnya.

Bank Sentral Botswana Menilai Risiko Kripto 'Minimal' tetapi Mendesak Regulasi

Bank of Botswana menyatakan bahwa pasar kripto lokal masih belum berkembang dan dikategorikan sebagai investasi berisiko rendah. Namun, bank tersebut menekankan perlunya regulasi untuk mencegah potensi risiko aset digital di masa depan, mengingat meningkatnya keterkaitan pasar kripto dengan sistem keuangan secara keseluruhan.

Donald Trump Menunjuk Bo Hines sebagai Kepala Dewan Kripto

Donald Trump telah menunjuk mantan pemain sepak bola perguruan tinggi, Bo Hines, sebagai direktur eksekutif "Dewan Penasihat Presiden untuk Aset Digital" yang baru dibentuk, dikenal sebagai "Dewan Kripto". Hines akan bekerja sama dengan David Sacks, yang ditunjuk sebagai penasihat utama untuk kripto dan kecerdasan buatan, untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan di sektor aset digital.

Informasi ini mencakup perkembangan terbaru yang mempengaruhi harga Bitcoin, blockchain, DeFi, NFT, Web3, dan regulasi kripto.