
Apple Longgarkan Aturan NFT dan Kripto untuk Aplikasi iOS
Apple resmi melonggarkan sejumlah aturan di App Store Amerika Serikat, yang memberikan angin segar bagi pengembang aplikasi dan industri kripto. Perubahan ini dilakukan setelah pengadilan federal AS memutuskan bahwa Apple secara "sengaja" melanggar perintah pengadilan yang telah diberlakukan sejak 2021.
Keputusan ini merupakan buntut dari gugatan antitrust yang diajukan Epic Games, pembuat game Fortnite, terhadap Apple. Dalam putusan terbaru, pengadilan melarang Apple memungut biaya dari pembelian yang dilakukan di luar aplikasi iOS serta membatasi kemampuan pengembang untuk mengarahkan pengguna ke situs web pihak ketiga.
Menanggapi putusan tersebut, Apple memperbarui pedoman tinjauan App Store untuk wilayah Amerika Serikat. Dalam sebuah email, Apple menginformasikan bahwa aplikasi kini tidak lagi dilarang untuk menyertakan tombol, tautan eksternal, atau ajakan bertindak lain untuk mengarahkan pengguna menjelajahi koleksi NFT milik pihak lain.
"Larangan untuk mendorong pengguna menggunakan metode pembelian selain pembelian dalam aplikasi tidak berlaku di App Store wilayah Amerika Serikat," tulis Apple dalam email tersebut.
Meski pelonggaran ini tidak mencakup fitur dalam aplikasi seperti pembelian konten premium atau peningkatan dalam game, para pelaku industri menilai ini sebagai langkah besar. Wojciech Kulikowski, seorang insinyur perangkat lunak di Farcaster, menyebut keputusan ini dapat memicu "bull run konsumen kripto generasi baru."
Sebelumnya, aplikasi seperti OpenSea hanya memungkinkan pengguna menelusuri koleksi NFT lewat iOS tanpa opsi pembelian langsung. Beberapa perusahaan seperti Magic Eden telah mengembangkan dompet digital yang memungkinkan pembelian melalui peramban internal, serupa dengan layanan dari MetaMask, Coinbase, dan Uniswap.
Meski begitu, Apple tetap memberlakukan pembatasan ketat terhadap aplikasi kripto. Aplikasi tidak diperbolehkan menawarkan mata uang digital sebagai imbalan tugas, memfasilitasi initial coin offering (ICO), atau menggunakan perangkat pengguna untuk menambang aset digital.
Sebagai pembanding, pesaing utama Apple, Google, telah memperbarui kebijakan Play Store sejak 2023, memperbolehkan NFT untuk membuka konten dalam aplikasi tanpa memandang tempat pembelian. Google juga mewajibkan pengembang game menyatakan apakah aplikasi mereka berbasis blockchain, serupa dengan kebijakan di platform Epic Games.
Hingga saat ini, Apple belum memberikan tanggapan resmi atas putusan tersebut.