Binance Luncurkan Kampanye Anti-Scam untuk Perangi Penipuan Aset Kripto
Binance baru-baru ini meluncurkan kampanye anti-scam untuk memerangi penipuan terkait cryptocurrency.
Kampanye mereka dimulai di Hong Kong, dengan bekerja sama dengan kepolisian di wilayah tersebut.
Dinamai Joint Anti-Scam Campaign, kampanye ini dilakukan dengan memberikan peringatan dan pesan pencegahan kejahatan kepada para pengguna. Peringatan tersebut akan muncul ketika pengguna mencoba melakukan penarikan, dengan memberi informasi tentang penipuan umum dalam aset kripto serta tips bermanfaat untuk menghindarinya.
"Sebagai bagian dari komitmen kami untuk menjaga keamanan pengguna, baru-baru ini kami meluncurkan Joint Anti-Scam Campaign dengan bekerja sama dengan lembaga penegak hukum di seluruh dunia," kata Binance dalam postingan blognya.
"Kami percaya pendekatan yang sehat ini adalah satu-satunya jalan untuk masa depan crypto."
Binance mengklaim bahwa proyek mereka berhasil mencapai hasil yang luar biasa. Selama empat minggu sejak kampanye dimulai, mereka menemukan bahwa sebanyak 20,4% pengguna lebih berhati-hati dalam melakukan penarikan.
Berdasarkan hasil tersebut, Binance menganggap program mereka sukses dan berencana untuk memperluas kampanye mereka di luar Hong Kong.
"Ke depan, kami ingin bekerja sama dengan lembaga penegak hukum di wilayah lain karena kami terus mempromosikan program anti-penipuan," tambahnya.
Ini bukan inisiatif anti-scam pertama yang diperkenalkan oleh Binance. Akhir tahun 2021, exchange aset kripto tersebut mulai membangun tim keamanan dan investigasi untuk memerangi kejahatan dunia maya. Mereka juga telah meluncurkan program pelatihan untuk penegak hukum di beberapa negara Asia, Eropa, dan Amerika.
Penipuan Aset Kripto
Penipuan terkait aset kripto telah menjadi masalah sejak lama, dan masih sulit untuk diperangi hingga kini. Pada bulan Februari, penipu diduga membuat situs web konvensi ETHDenver versi palsu, yang kemudian digunakan untuk mengelabui pengguna agar memberikan aset kripto mereka. Sebanyak $300.000 diyakini telah dicuri melalui penipuan tersebut.
Contoh lain, awal tahun ini seorang kolektor nonfungible token (NFT) diretas dan kehilangan CryptoPunks senilai lebih dari $300.000 dari wallet-nya karena tertipu untuk berinteraksi dengan situs phishing.
Tapi kabar baiknya, perusahaan analitik Blockchain Chainalysis baru-baru ini menerbitkan laporan yang menyatakan bahwa pendapatan dalam penipuan crypto turun 46% pada tahun 2022.