Vitalik Buterin Bantah Tudingan Jual ETH Demi Keuntungan Pribadi
Co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, telah membantah tuduhan bahwa ia menjual Ether senilai jutaan dolar untuk keuntungan pribadi. Ia menyatakan bahwa penjualan ETH yang dilakukannya hanya untuk mendukung berbagai proyek kripto dan inisiatif filantropis.
"Saya belum menjual dan menyimpan hasil penjualan sejak 2018. Semua penjualan ditujukan untuk mendukung berbagai proyek yang menurut saya bernilai, baik dalam ekosistem Ethereum maupun kegiatan amal yang lebih luas (misalnya penelitian dan pengembangan biomedis)," katanya.
Pernyataan ini muncul setelah seorang anggota komunitas kripto membuat postingan di platform X, yang menuduh Buterin telah menjual lebih dari $2 juta Ether usai membuat tweet optimis tentang Ethereum. Tuduhan tersebut didukung oleh data firma analisis onchain Lookonchain, yang menunjukkan bahwa alamat dompet Vitalik telah mengirim 800 ETH ke multisig wallet, dan menukar190 ETH dengan USDC.
Menariknya, tiga tahun lalu Vitalik Buterin mengungkapkan bahwa ia memegang 325.000 ETH, yang saat itu bernilai $1,46 miliar. Saat ini, data Arkham Intelligence menunjukkan bahwa ia hanya memegang ETH senilai $606,65 juta. Menurut Vitalik, penurunan jumlah asetnya merupakan pendekatan yang lebih luas untuk mendukung ekosistem Ethereum, bukannya dijual untuk keuntungan pribadi.
Sementara itu, harga ETH diperdagangkan pada $2.472 pada hari Minggu, dengan kenaikan tipis 0,03% dalam 24 jam terakhir.
Ethereum Mendukung Pertumbuhan DeFi
Baru-baru ini, Vitalik Buterin membela Ethereum terhadap klaim bahwa blockchain tersebut “tidak peduli” dengan keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Tuduhan tersebut datang dari Kain Warwick, penemu di balik konsep yield farming, ketika tampil di acara podcast pada tanggal 23 Agustus. Ia mengatakan bahwa Buterin bukanlah seorang maxi dan tidak menganggap dirinya selalu benar, terutama dalam pandangannya tentang DeFi. Maxi atau maximalist adalah seseorang yang percaya bahwa satu hal atau ide tertentu adalah yang terbaik atau paling penting di antara semua yang ada.
“Salah satu hal paling kritis yang salah dipahaminya selama lima tahun terakhir adalah pentingnya DeFi,” katanya.
Menanggapi tuduhan tersebut, Buterin menegaskan kembali pandangannya yang sudah lama ada tentang DeFi. Ia menekankan keinginannya untuk melihat aplikasi yang bermanfaat dan berkelanjutan sekaligus menegakkan prinsip inti jaringan, tanpa izin dan desentralisasi.
“Menurut saya DEX itu hebat, dan saya menggunakannya setiap minggu. Menurut saya stablecoin terdesentralisasi (misalnya RAI) itu hebat. Menurut saya Polymarket itu hebat. Menurut saya USDC tidak sehebat RAI, tetapi secara praktis kita harus menghargai bahwa itu sangat mudah digunakan dan banyak orang menggunakannya.”
Dia juga Buterin menekankan bahwa hubungan antara DeFi dan teknologi terdesentralisasi lainnya akan menjadi “sangat penting” di masa depan karena DeFi saja tidak cukup.