
Bitcoin Jadi Aset dengan Kinerja Terbaik dalam 10 Tahun Terakhir, Naik 26.931 Persen
Bitcoin (BTC) telah mengubah pandangan banyak orang terhadap investasi dan sistem keuangan global. Dalam sepuluh tahun terakhir, Bitcoin tidak hanya menarik perhatian sebagai mata uang digital, tetapi juga sebagai aset investasi dengan kinerja yang luar biasa.
Faktanya, menurut analisis CoinGecko, selama 10 tahun terakhir, Bitcoin mencatatkan keuntungan luar biasa sebesar 26.931,1%. Hal ini menempatkannya sebagai aset dengan kinerja terbaik dalam satu dekade.
Kinerja Bitcoin dan Aset Lainnya
Pada 2024, Bitcoin tampil sebagai aset dengan kinerja terbaik, mencatatkan return sebesar 129,0%. Emas berada di posisi kedua dengan return 32,2%, menunjukkan posisinya sebagai aset penyimpan nilai yang stabil. Sementara itu, S&P 500 tercatat memperoleh return 28,3%.
Dalam jangka waktu satu tahun, Bitcoin juga unggul dengan return 153,1%. Emas mencatatkan return 34,8%, diikuti oleh S&P 500 yang memperoleh return 33,1%. Sementara itu, obligasi Treasury menunjukkan hasil yang lebih sensitif terhadap perubahan ekonomi, dengan Treasury 5 tahun dan 10 tahun mengalami penurunan masing-masing sebesar -4,3% dan -2,6%.
Melihat time-frame yang lebih panjang, selama tiga tahun terakhir, kinerja aset mengalami pergeseran, dengan obligasi AS menjadi yang paling unggul. Treasury 5 tahun mencatatkan return sebesar 267,8%, sementara Treasury 10 tahun memperoleh return 218,0%. Bitcoin mengikuti dengan return 79,0%, sementara emas mencatatkan return 53,1%. Harga minyak mentah menjadi satu-satunya aset yang kurang berkembang dengan return hanya 6,1%.
Tapi, pada jangka waktu lima tahun, Bitcoin kembali mencatatkan kenaikan yang signifikan, dengan return mencapai 1.283,6%. S&P 500 dan emas tetap memberikan hasil yang stabil dengan return masing-masing 96,7% dan 84,6%. Obligasi Treasury juga memberikan hasil yang baik, dengan Treasury 5 tahun mencapai 157,1% dan Treasury 10 tahun memperoleh 149,9%. Di sisi lain, harga minyak mentah hanya mencatatkan kenaikan 25,3%, menjadikannya pilihan yang kurang menarik untuk investasi jangka panjang.
Kinerja 10 Tahun: Bitcoin Tidak Tertandingi
Selanjutnya, dalam time-frame sepuluh tahun, Bitcoin tetap menunjukkan pertumbuhan yang tak tertandingi dengan return 26.931,1%. Sementara aset lainnya tertinggal jauh, mereka masih memberikan hasil yang konsisten, seperti S&P 500 dengan return 193,3% dan emas dengan 125,8%. Obligasi Treasury juga tetap memberikan hasil yang stabil, dengan Treasury 5 tahun memperoleh return 157,1% dan Treasury 10 tahun 86,8%. Sementara itu, minyak mentah hanya menghasilkan return 4,3%.
Dengan demikian, Bitcoin menunjukkan dirinya sebagai aset dengan pertumbuhan tinggi, sedangkan emas, saham, dan obligasi tetap menjadi pilihan lebih aman bagi investor yang menghindari risiko.
Volatilitas Bitcoin dalam 10 Tahun
Bitcoin memang mencatatkan kenaikan yang besar dalam 10 tahun terakhir, namun volatilitas harga BTC sangat tinggi. Pada titik terendah, harga Bitcoin pernah berada di angka $172,15, sementara pada puncaknya mencapai $103.679. Grafik menunjukkan bahwa Bitcoin cenderung mengikuti siklus halving yang terjadi setiap empat tahun.
Sepanjang dekade ini, terdapat dua siklus "bull run" pada tahun 2017-2018 dan 2020-2021, dan saat ini sedang berlangsung siklus ketiga. Di akhir siklus, harga Bitcoin sering kali mengalami penurunan lebih dari 70% dari puncaknya, yang menunjukkan bahwa Bitcoin sangat volatil. Hal ini membuat BTC menarik bagi investor yang fokus pada pertumbuhan, tetapi bisa menantang bagi mereka yang menginginkan stabilitas.
Korelasi Kinerja Bitcoin dengan Aset Lain
Meskipun volatilitasnya tinggi, hubungan kinerja Bitcoin dengan aset tradisional seperti S&P 500 dan emas memberikan gambaran yang menarik. Analisis korelasi menunjukkan bahwa Bitcoin cenderung berperilaku independen dari pasar tradisional:
-
Bitcoin dan S&P 500: Korelasi antara Bitcoin dan S&P 500 sering kali rendah, kecuali pada 2018 dan setelah 2020, di mana hubungan antara keduanya semakin kuat. Kenaikan harga Bitcoin sering kali sejalan dengan lonjakan harga saham, terutama pada saat-saat ekonomi besar seperti pandemi COVID-19.
-
Bitcoin dan Emas: Korelasi Bitcoin dengan emas cenderung berbalik arah dibandingkan dengan S&P 500. Saat harga Bitcoin naik, korelasi dengan emas sering turun, dan sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa investor sering berpindah dari Bitcoin ke emas saat BTC berkinerja buruk. Meskipun demikian, kedua aset ini kadang menunjukkan korelasi singkat pada peristiwa makroekonomi, ketika keduanya merespons kondisi pasar yang serupa.