Blokchain Masuk Industri Entertainment
Kemajuan teknologi saat ini didominasi oleh adopsi massal penggunaan blockchain di berbagi bidang. Saat ini kita dapat menemukan teknologi ini diterapkan pada bidang kreatif seperti fashion dan entertainment.
Pada gelaran Philippine Blockchain week (PBW2023) kemarin Komite Aset Digital berkesempatan memaparkan adopsi blockchain di Tanah Air. Raine Renaldi selaku Ketua Komite Aset Digital mengatakan, “Peranan Blockchain saat ini bisa kita rasakan tidak hanya untuk kegiatan finansial Teknologi saja, tapi juga dapat membantu beberapa hal di bidang kreatif seperti fashion dan Entertainment.”
Dari laporan yang diterima, dalam kesempatan tersebut Raine memaparkan perlunya pengembangan dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk bisa memanfaatkan teknologi blockchain secara optimal.
Salah satunya adalah dengan cara menggandeng pihak regulator, professional dan korporasi.
“Pentingnya Kerjasama dengan regulator, professional dan korporasi besar adalah demi mempercepat adopsi blockchain di sektor tersebut, kita bisa melihat langsung use case-nya, sehingga penggunaan blockchain bukan lagi menjadi barang langka, tapi sudah masuk tahap industry besar.”
Raine menjelaskan saat ini Komite Aset Digital mendampingi Payago Indonesia dalam melakukan kerjasama dengan pihak Intyca Korea dalam penerapan teknologi blockchain dan tokenisasi aset.
“saat ini Perusahaan Indonesia seperti Payago sudah melakukan Kerjasama dengan Perusahaan entertainment di korea, dan saat ini sudah mulai tokenisasi dengan nama INTYFE.”
Raine menjelaskan pihak Payago melakukan Tokenisasi Aset pada IP (Intelectual Property yang dimiliki oleh Intyca Korea , dan akan dipasarkan melalui projek INTYFE.
“Tentunya tokenisasi aset akan mempercepat adopsi blockchain ke dunia nyata, nantinya dengan Intyfe ini maka akan tercipta kolaborasi yang besar , karena fans, penonton film, dan kita sebagai penikmat seni bisa berkontribusi langsung, dan juga mendapatkan manfaat dari tokenisasi aset tersebut.”
Diketahui Intyca Korea adalah Perusahaan penyelenggara International Youth Film Festival dan beberapa festival film lainnya, saat ini pihak intyca menaungi ribuan artis dan juga IP (Intelectual Property) dari karya tersebut.