
Bybit Tutup Marketplace NFT di Tengah Penurunan Pasar NFT
Bybit, salah satu bursa kripto terkemuka, mengumumkan akan menutup layanan marketplace NFT-nya pada 8 April 2025. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk merampingkan operasionalnya, menyusul peretasan besar yang terjadi lima minggu lalu.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada hari Selasa (01/04), Bybit menyatakan bahwa penutupan ini mencakup NFT Marketplace, Inscription Marketplace, dan halaman produk IDO. Perusahaan juga mengimbau pengguna untuk mengelola aset mereka sebelum batas waktu yang ditentukan.
Penutupan marketplace ini terjadi setelah Bybit mengalami peretasan senilai $1,4 miliar pada Februari lalu, yang disebut sebagai pencurian aset kripto terbesar hingga saat ini. FBI menuding peretasan ini dilakukan oleh kelompok peretas asal Korea Utara.
Bybit bukan satu-satunya perusahaan yang menarik diri dari pasar NFT. Platform perdagangan NFT X2Y2 baru-baru ini juga mengumumkan penghentian operasionalnya setelah mencatat volume perdagangan sebesar $5,6 miliar selama masa aktifnya. Dalam pernyataannya, X2Y2 menyebut bahwa penyusutan volume perdagangan NFT hingga 90% dari puncaknya pada 2021 menjadi salah satu alasan utama penutupan. Perusahaan tersebut kini beralih fokus ke pengembangan kecerdasan buatan (AI).
Selain itu, Kraken menutup marketplace NFT-nya pada 27 Februari, sementara merek milik Nike, RTFKT, menghentikan operasinya pada bulan Januari. Perusahaan teknologi raksasa LG juga berencana menutup platform NFT-nya, LG Art Lab, pada 17 Juni.
Pasar NFT yang pernah digadang-gadang sebagai revolusi kepemilikan digital kini mengalami kemunduran tajam. Harga dasar koleksi NFT terkemuka seperti CryptoPunks dan Bored Ape Yacht Club (BAYC) anjlok drastis. Harga terendah CryptoPunks kini berada di 42,59 ETH, turun hampir 66% dari puncaknya di 125 ETH pada Agustus 2021. Sementara itu, BAYC mengalami penurunan lebih dalam, anjlok 90% dari 153,7 ETH pada Mei 2022 menjadi hanya 15,35 ETH saat ini.