
CEO JPMorgan Kritik Crypto dan Berharap Bisa Menutupnya
CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, yang sejak dulu menentang cryptocurrency, kembali menyatakan penolakannya terhadap aset digital dan menyerukan agar bisnis ini ditutup.
Dimon menjelaskan alasan dia tidak menyukai aset kripto. Menurutnya, cryptocurrency, seperti Bitcoin lebih banyak dimanfaatkan untuk kegiatan kriminal.
“Use case-nya yang sebenarnya adalah aktivitas kriminal, pengedar narkoba, pencucian uang, penghindaran pajak,” kata Dimon dalam sidang Komite Perbankan Senat AS pada hari Rabu (06/12). Dia melanjutkan dengan menambahkan bahwa aset digital memungkinkan siapapun memindahkan uang dalam sekejap, dan secara anonim.
Dia bahkan menyatakan bahwa jika dia memiliki otoritas, dia akan menutup seluruh industri kripto. “Jika saya jadi pemerintah, saya akan menutupnya. Saya selalu menentang kripto, Bitcoin, dan sebagainya.”
Komentar Dimon muncul setelah senator Elizabeth Warren bertanya kepada bos bank tersebut mengapa teroris, pengedar narkoba, dan negara nakal menyukai kripto.
Selama sidang tersebut, Dimon, bersama dengan beberapa CEO bank besar lainnya, menyetujui usulan Senator Warren bahwa perusahaan kripto harus tunduk pada peraturan anti pencucian uang yang sama seperti lembaga keuangan tradisional.
Pernyataan Dimon sejalan dengan pernyataannya di masa lalu tentang cryptocurrency. Pada tahun 2017, dia menyebut Bitcoin sebagai “penipuan” dan mengkritik putrinya sendiri karena membeli aset kripto itu.
Di lain sisi, pendukung kripto sering menolak anggapan bahwa Bitcoin atau aset digital lainnya digunakan secara tidak proporsional oleh penjahat, dengan menyoroti fakta bahwa Bitcoin beroperasi pada blockchain yang transparan dan transaksinya dapat dilacak dengan mudah.
Beberapa pejabat pemerintah di masa lalu, terutama mantan Direktur CIA Michael Morell, berpendapat bahwa Bitcoin sebenarnya adalah “anugerah” bagi penegakan hukum, mengingat betapa transparannya aset ini.
Menariknya, meskipun Dimon mengkritik Bitcoin dan aset kripto yang terdesentralisasi, dia juga memuji teknologi blockchain. JPMorgan bahkan telah menggunakan blockchain untuk proyek-proyek seperti JPM Coin, koin digital yang berjalan pada permissioned blockchain (buku besar terdistribusi yang tidak dapat diakses publik seperti Ethereum atau Bitcoin).