
Harga Bitcoin Menyentuh $64K, Hanya Terpaut 8 Persen dari ATH-nya
Harga Bitcoin menguat lebih dari 10% ke level $64,000 pada tanggal hari Kamis (29/02) pukul 00.15 WIB. Dengan menyentuh titik ini, maka Bitcoin hanya minus 7,8% dari level tertingginya sepanjang masa (ATH) di $69,044 yang dicapai pada 10 November 2021.
Pada saat artikel ini ditulis, Bitcoin mengalami sedikit koreksi, dan diperdagangkan di harga $62.534, dengan kenaikan 9,6% dalam 24 terakhir. Berdasarkan level harga ini, Bitcoin telah mengalami kenaikan sebesar 45% dalam 30 hari terakhir.
Sebagian besar pergerakan harga ini disebabkan oleh antisipasi investor atas halving yang semakin dekat, yang biasanya diikuti oleh bull run.
Selain itu, persetujuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS terhadap beberapa ETF Bitcoin spot telah mendatangkan segerombolan investor baru, yang juga memainkan peran penting dalam pergerakan harga Bitcoin.
Analis Tetap Bullish Terhadap Bitcoin
Beberapa analis teknikal telah memperingatkan adanya struktur pasar yang rentan dan tingkat pendanaan yang tinggi di pasar Bitcoin. Mereka menginterpretasikan kondisi ini sebagai indikasi bahwa banyak trader menggunakan leverage tinggi, yang berpotensi mengarah pada koreksi harga yang signifikan akibat likuidasi besar-besaran oleh para trader.
Namun, analis pasar independen Nunya Bizniz menampik hal ini, dan yakin bahwa harga Bitcoin akan naik lebih tinggi. Menulis di X, Bizniz menyoroti relative strength index (RSI) Bitcoin yang berada di atas 70 dan fakta bahwa dalam siklus pasar sebelumnya, harga BTC tetap dalam tren naik setidaknya selama 335 hari setelah RSI melewati 70.
Sementara itu, pendiri Skybridge Anthony Scaramucci berspekulasi bahwa halving Bitcoin yang diperkirakan akan terjadi pada bulan April akan membuat harga Bitcoin naik empat kali lipat dari harga saat ini dan melewati angka $200.000.