DappRadar: Aset Dunia Nyata Bisa Hidupkan Kembali Pasar Pinjaman NFT yang Lesu
Integrasi antara aset dunia nyata (real-world assets) dan non-fungible token (NFT) dinilai sebagai salah satu katalis utama yang bisa membangkitkan kembali sektor pinjaman NFT yang sedang lesu. Hal ini disampaikan oleh platform analitik blockchain, DappRadar, dalam laporan terbarunya.
Menurut analis DappRadar, Sara Gherghelas, volume pinjaman NFT—yang memungkinkan pemilik NFT untuk mendapatkan pinjaman dengan jaminan token mereka—telah anjlok 97%, dari puncaknya sekitar $1 miliar pada Januari 2024 menjadi hanya $50 juta pada Mei 2025.
Gherghelas menekankan bahwa agar pinjaman NFT bisa “melampaui mode bertahan hidup,” sektor ini membutuhkan katalis baru, seperti NFT aset dunia nyata (seperti properti tokenisasi atau aset yang menghasilkan imbal hasil) untuk menyediakan jaminan yang lebih stabil dan terpercaya.
“Hingga saat ini, tahun 2025 belum memberikan alasan kuat bagi sektor pinjaman NFT untuk bangkit kembali,” ujarnya. “Meskipun infrastrukturnya masih ada dan platform tetap aktif, aktivitas secara keseluruhan melambat.”
Untuk saat ini, sektor pinjaman NFT tampak berada dalam fase menunggu—entah itu pemulihan pasar atau kasus penggunaan baru yang bisa membangkitkan minat kembali.
Gherghelas juga menambahkan bahwa katalis lain yang bisa memicu kebangkitan adalah alat yang mempermudah pemilik NFT meminjam dengan jaminan token mereka, serta infrastruktur pintar seperti pinjaman tanpa jaminan penuh, sistem skor kredit, dan kecocokan risiko berbasis AI.
Data laporan tersebut menunjukkan bahwa sejak Januari tahun lalu, aktivitas peminjam turun 90%, sementara jumlah pemberi pinjaman menyusut 78%.
Ukuran pinjaman rata-rata NFT juga mengalami penurunan drastis dari $22.000 pada 2022 menjadi hanya $4.000 pada Mei 2025—turun 71% secara tahunan. Gherghelas menyebut bahwa hal ini menunjukkan pengguna mungkin hanya meminjam terhadap aset dengan nilai lebih rendah, atau mereka menjadi lebih konservatif dalam mengambil leverage.
Durasi pinjaman rata-rata juga menyusut. Setelah mencapai sekitar 40 hari pada 2023, kini durasinya turun menjadi rata-rata 31 hari dan tetap stabil sepanjang 2024 hingga 2025. Ini bisa menjadi indikasi bahwa pinjaman diambil lebih sering namun dengan jangka waktu lebih pendek—kemungkinan sebagai strategi likuiditas taktis.
Pasar NFT yang Melemah Perparah Penurunan Pinjaman
Sebagian penurunan sektor pinjaman NFT disebabkan oleh merosotnya keseluruhan pasar NFT. Volume perdagangan NFT turun 61% pada kuartal pertama 2025 menjadi $1,5 miliar, dibandingkan $4,1 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Ketika nilai jaminan jatuh, aktivitas pinjaman secara alami ikut turun,” jelas Gherghelas. “Ada beberapa pengecualian yang berhasil bertahan atau pulih, tapi jumlahnya terlalu sedikit untuk mengangkat keseluruhan sektor.”
Lanskap protokol juga semakin menyempit, dengan hanya delapan protokol NFT lending yang memiliki pangsa pasar signifikan saat ini.
“Model flip-for-liquidity yang berhasil saat pasar bullish tidak dirancang untuk kondisi pasar yang tenang dan penuh kehati-hatian seperti sekarang,” tambahnya. “Namun bukan berarti pinjaman NFT telah selesai—ini hanya sedang bertransformasi.”
“Platform mulai melakukan diversifikasi, kasus penggunaan berubah, dan preferensi terhadap jaminan pun bergeser. Jika gelombang berikutnya dibangun dengan fokus pada utilitas, budaya, dan desain yang lebih baik, sektor pinjaman NFT bisa saja menemukan napas kedua—yang lebih tahan lama.”