
Ethereum Dekati Level Kritis Terhadap Bitcoin, Apakah Akan Naik 450 Persen Lagi?
Token Ethereum (ETH) kini hampir menyentuh zona harga penting terhadap Bitcoin (BTC), yang secara historis menandai awal dari lonjakan harga besar-besaran.
Pasangan ETH/BTC saat ini diperdagangkan di sekitar 0,019 BTC dan makin mendekati level 0,016 BTC — titik yang sama seperti pada September 2019, tepat sebelum ETH melonjak hampir 450% selama satu tahun berikutnya.
Fraktal Harga ETH Mirip Pola Tahun 2019
Kondisi ETH/BTC saat ini mencerminkan pola 2019, di mana keduanya menunjukkan indikator RSI (Relative Strength Index) yang oversold, penurunan jangka panjang di bawah moving average utama, dan tren penurunan selama beberapa tahun.
Pada 2019, pasangan ETH/BTC sempat anjlok lebih dari 90% dalam dua tahun akibat runtuhnya hype ICO. Hingga tahun 2025, pasangan ini masih turun lebih dari 80% dari puncaknya pada 2021, dipengaruhi oleh keraguan terhadap transisi Ethereum ke model proof-of-stake (PoS), meningkatnya persaingan, dan dominasi Bitcoin sebagai aset institusional.
Vitalik Buterin Usulkan Penyederhanaan Protokol Ethereum
Sebagai respons atas tantangan ini, salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, mengusulkan arsitektur baru dan standar protokol menyeluruh untuk menjadikan Ethereum lebih sederhana, lebih cepat, dan sebanding dengan Bitcoin dalam hal kemudahan pemeliharaan dalam lima tahun ke depan.
Salah satu analis menyebut usulan Buterin sebagai “hal paling bullish untuk ETH.”
Saat ini, ETH/BTC berusaha keluar dari pola “parabola bearish” multi-tahun. Kurva resistensi ini telah membatasi pergerakan naik sejak Desember 2021, tetapi mulai menunjukkan tanda-tanda melemah pada 3 Mei.
“Kita mungkin akan melihat akhir dari parabola bearish ini,” tulis analis teknikal Jimie. Ia mencatat bahwa jika resistensi tetap bertahan, ETH/BTC bisa turun ke 0,016 BTC — titik terendah yang juga jadi awal reli besar di tahun 2019.
Adam Back: “Flush ETH dan Beli Bitcoin”
Namun, tidak semua pihak optimis. Pionir proof-of-work dan CEO Blockstream, Adam Back, justru menilai bahwa Buterin mengabaikan kelemahan mendasar dalam desain Ethereum.
Back mengkritik sistem berbasis akun Ethereum yang dianggap terlalu kompleks dibandingkan model UTXO (unspent transaction output) milik Bitcoin. Menurutnya, kompleksitas ini meningkatkan risiko teknis dan menyulitkan skalabilitas serta keamanan.
Ia juga memperingatkan bahwa transisi Ethereum ke PoS justru memusatkan kekuasaan kepada pemilik token besar dengan mengalihkan imbalan penambang kepada mereka.
“Saat ini, lebih baik buang ETH sebelum harganya nol dan beli Bitcoin,” tulis Back, menekankan bahwa tidak ada upgrade yang bisa memperbaiki fondasi Ethereum yang menurutnya cacat sejak awal.