Ethereum Masuk ke Salah Satu Zona Undervaluasi Terdalam dalam Beberapa Tahun Terakhir
Analis dari perusahaan manajemen aset kripto Bitwise mengungkapkan bahwa Ethereum (ETH) saat ini berada dalam salah satu zona undervaluasi terdalam dalam beberapa tahun terakhir. Sejak akhir 2022, Ethereum secara konsisten mengalami kinerja yang lebih lemah dibandingkan Bitcoin (BTC), dengan nilai tukar ETH/BTC mengalami penurunan signifikan.
Saat ini, 1 ETH setara dengan 0,027 BTC, turun 47% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa meskipun Ethereum memiliki fundamental yang kuat, pasar masih menilai aset ini lebih rendah dari yang seharusnya berdasarkan aktivitas on-chain dan metrik adopsi.
Faktor Penyebab Kinerja Ethereum yang Melemah
Andre Dragosch, kepala penelitian Bitwise Eropa, menilai bahwa Ethereum “secara fundamental salah harga relatif terhadap aktivitas on-chain dan metrik adopsi.” Menurutnya, beberapa faktor utama yang memengaruhi kinerja Ethereum meliputi:
Meningkatnya Minat terhadap AI, Koin Meme, dan Tokenisasi Aset Dunia Nyata
Banyak proyek dan investor kini lebih memilih jaringan dengan biaya transaksi lebih rendah, membuat Ethereum—yang sering mengalami kemacetan dan biaya tinggi—kurang kompetitif dibandingkan jaringan lain.
Dominasi Solusi Layer 2
Pengembangan solusi Layer 2 untuk meningkatkan skalabilitas Ethereum telah membagi aktivitas di berbagai ekosistem. Hal ini mengurangi nilai yang langsung ditangkap oleh lapisan dasar Ethereum.
Efek Arbitrase dalam Ekosistem Kripto
ETH yang digunakan secara luas sebagai pasangan perdagangan di seluruh ekosistem kripto membuatnya rentan terhadap tekanan penurunan harga akibat arbitrase setiap kali harga mengalami kenaikan.
Potensi Pemulihan Ethereum dalam Waktu Dekat
Meskipun mengalami tekanan harga, data historis menunjukkan bahwa Ethereum mungkin siap untuk pulih pada bulan Februari. Dalam tujuh dari delapan tahun terakhir, ETH mencatatkan pengembalian positif terhadap BTC selama bulan tersebut. Saat ini, ETH diperdagangkan dengan diskon 46% dari harga tertingginya sepanjang masa, sementara Bitcoin hanya 11% di bawah puncaknya.
Selain itu, perbandingan antara ETF Bitcoin dan Ethereum menunjukkan perbedaan yang mencolok dalam tingkat adopsi institusional. Data dari SoSoValue mencatat bahwa total aset bersih dalam ETF Bitcoin di AS mencapai $115 miliar, setara dengan 5,9% dari kapitalisasi pasar BTC. Sementara itu, modal yang terkunci dalam ETF Ethereum hanya sebesar $10,15 miliar, atau sekitar 3,1% dari total kapitalisasi pasarnya.