Game Hamster Kombat Diguncang Konflik Internal, Bagaimana Masa Depannya?
Game Telegram Hamster Kombat sedang menghadapi konflik internal dan perselisihan dengan investor. Hal ini dikhawatirkan akan memengaruhi rencana airdrop token HMSTR yang sangat dinantikan dan pengembangan game tersebut secara keseluruhan.
Konflik Internal Hamster Kombat
Kontroversi seputar Hamster Kombat dimulai pada tanggal 16 Agustus ketika media Lenta.ru melaporkan bahwa ada konflik internal dalam tim Hamster Kombat, yang berpusat pada perselisihan dengan investor AD.RU.
Artikel tersebut, yang kemudian dihapus, menuduh bahwa pembuat game menolak untuk membagi keuntungan dengan AD.RU meskipun AD.RU terlibat dalam pembiayaan dan pengembangan mekanisme utama untuk proyek tersebut.
Anton Gorshkov, CEO AD.RU, mengklaim bahwa perusahaannya memainkan peran penting dalam pengembangan game tersebut. Menurut Gorshkov, AD.RU awalnya menginvestasikan $600.000 dalam sebuah kolaborasi yang diusulkan oleh Eduard Gurinovich pada tahun 2020. Kolaborasi ini merujuk pada sebuah platform game seluler dan esports bernama Arenum. Gurinovich adalah seorang pengusaha IT asal Rusia dan kabarnya dikenal sebagai salah satu pengembang di balik Hamster Kombat.
Investasi ini memberi AD.RU saham sebesar 18,6%, yang kemudian meningkat menjadi 25% karena perusahaan tersebut membantu dalam pemasaran dan mengamankan investasi tambahan lebih dari $1 juta.
Namun, Gurinovich membantah klaim AD.RU pada Juni 2024. Ia menyatakan bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki peran dalam pengembangan Hamster Kombat.
Sebagai tanggapan, AD.RU menyajikan laporan teknis yang menunjukkan bahwa server Hamster Kombat berbagi hosting yang sama dengan Arenum.
Domain “hamsterkombat.io” juga didaftarkan menggunakan email perusahaan [email protected], yang terkait dengan salah satu pendiri Arenum, Alexander Pasechnik.
Gorshkov dilaporkan telah mengirimkan klaim praperadilan kepada Gurinovich, mengisyaratkan potensi tantangan hukum ke depan untuk Hamster Kombat.
Perseteruan seputar Hamster Kombat semakin memanas pada bulan Agustus ketika direktur pemasaran game tersebut, Nikita Anufriev, mengundurkan diri.
Anufriev mengklaim dirinya dijanjikan 25% dari pendapatan atau saham perusahaan, namun hal itu tidak pernah terwujud. Ia menegaskan bahwa ia memainkan peran kunci dalam mempromosikan game tersebut secara global dan mengamankan kemitraan strategis, termasuk investasi sebesar $450.000.
Selain itu, Anufriev menyatakan bahwa alih-alih membagi keuntungan, tim malah memilih mengembalikan dana kepada investor awal. Hal ini menyebabkan perselisihan di antara para influencer dan peserta yang merasa bahwa kontribusi mereka terhadap kesuksesan game tersebut telah disepelekan.
Implikasi Konflik bagi Airdrop dan Peluncuran Token HMSTR
Konflik internal ini dapat memiliki implikasi besar bagi game Hamster Kombat dan masa depan proyek tersebut.
Airdrop token HMSTR, yang awalnya dijadwalkan pada akhir Juli dengan alokasi 60% token kepada pemain khusus, telah ditunda tanpa batas waktu. Alasannya adalah tim menghadapi masalah teknis dengan blockchain TON dan potensi kelebihan beban jaringan.
Penundaan airdrop HMSTR telah memicu kekecewaan dan skeptisisme dalam komunitas Hamster Kombat. Para pemain bahkan telah mengungkapkan rasa frustrasinya atas tidak adanya tanggal pasti untuk pendistribusian airdrop, sementara tim terus memperkenalkan aktivitas game baru.
Kini, dengan adanya potensi perselisihan hukum, maka hal ini dapat memaksa tim untuk mengalihkan perhatian dari pertumbuhan dan pengembangan proyek. Selain itu, perselisihan yang sedang berlangsung dapat mengganggu pendanaan, yang berpotensi menyebabkan masalah stabilitas server atau bahkan pemadaman sementara.
Namun, meski menghadapi tantangan ini, pengikut media sosial Hamster Kombat tetap kuat. Hingga 19 Agustus, proyek ini memiliki 35,1 juta subscriber di YouTube dan 12,6 juta pengikut di X.