
Game Web3 Diprediksi akan Mengalami Adopsi Besar-besaran Tahun Depan
Industri game diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun 2024, seiring dengan peluncuran berbagai game web3 baru, serta meningkatnya hype pasar crypto.
Yat Siu, salah satu pendiri perusahaan game dan ventura Animoca Brands, membagikan pandangannya dalam sebuah wawancara dengan Cointelegraph, menyatakan bahwa puluhan juta gamer akan terjun ke dalam dunia game Web3 tahun depan.
"Banyak judul game yang akan dirilis berada dalam tahap alfa atau beta pada tahun 2022 dan 2023 dan sekarang semuanya akan diluncurkan secara komersial pada tahun 2024," kata Siu.
Dalam tiga bulan terakhir, sekitar 1 juta dompet aktif unik telah memainkan game Web3 setiap hari, menurut data DappRadar. Namun, Siu yakin bahwa angka ini mungkin akan meningkat hingga 100 juta pada tahun 2024.
Menurut Siu, sektor game Web3 kasual, termasuk game seluler, akan melihat aktivitas paling banyak. "Puluhan juta, bahkan mungkin 100 juta gamer akan datang melalui jenis game ini," katanya.
Mengenai wilayah mana yang akan melihat pertumbuhan lebih signifikan, Siu menunjuk Asia karena penduduk di benua ini memiliki penerimaan yang lebih baik terhadap teknologi GameFi dan non-fungible token (NFT) dibandingkan Amerika Serikat. Peraturan crypto di Asia juga jauh lebih ramah dan terbuka, kata Siu.
Senada dengan Siu, founder dan CEO perusahaan game Ambrus Studio, Johnson Yeh berharap game Web3 benar-benar dapat lepas landas dan melihat adopsi besar-besaran dengan bantuan bull run crypto, yang diharapkan akan dimulai pada 2024.
"Potensi terbesar adalah di ruang free-to-play, penjualan skin," katanya. Yang dia maksud adalah model seri free-to-play seperti Counter-Strike, di mana skin dalam game terkadang dijual dengan harga yang fantastis.
Sementara itu, co-founder The Sandbox Sebastien Borget mengatakan kepada Cointelegraph bahwa ia mengharapkan user-generated content (UGC) menjadi tema penting dalam game Web3 tahun depan.
Borget mengatakan, UGC telah berkembang di platform game tradisional seperti Roblox dan Unreal Editor untuk Fortnite, yang memungkinkan siapapun untuk membuat aset dan permainan dalam judul utama Epic Games.
"Platform terdesentralisasi sangat baik dalam memberdayakan para content creator dan memberikan imbalan kepada mereka atas kontribusi mereka melalui teknologi Web3," katanya.