Hashrate Bitcoin Diprediksi Capai 1 Zettahash per Detik pada Juli 2025
Laporan terbaru dari perusahaan manajemen aset digital Coinshares memprediksi bahwa kekuatan komputasi jaringan Bitcoin atau hashrate akan mencapai angka 1 Zettahash per detik (ZH/s) pada Juli 2025. Pencapaian ini dipandang sebagai indikator meningkatnya keamanan jaringan serta kepercayaan tinggi dari para penambang terhadap ekosistem Bitcoin.
Dalam laporan yang dipublikasikan pada tanggal 26 April, Coinshares menilai bahwa pencapaian angka 1 ZH/s mencerminkan kekuatan kompetitif dan perkembangan pesat dalam infrastruktur penambangan Bitcoin. Hal ini menunjukkan investasi berkelanjutan yang signifikan dalam sektor tersebut, meskipun volatilitas harga aset kripto masih tinggi.
Dalam laporan tersebut, Coinshares turut membandingkan penambangan Bitcoin dengan penambangan emas, dua industri yang meski sering dibandingkan dalam hal nilai lindung (store of value), memiliki kesamaan mendasar dalam hal metode produksi, yaitu melalui proses penambangan.
“Baik penambangan emas maupun Bitcoin sama-sama ditopang oleh siklus ekonomi, membutuhkan investasi modal besar, serta sangat bergantung pada pasar energi,” tulis laporan tersebut. Namun, Coinshares menegaskan bahwa meskipun keduanya serupa secara ekonomi, proses "penggalian" keduanya sangat berbeda: emas diperoleh secara fisik, sementara Bitcoin ditambang secara digital melalui pemecahan teka-teki matematika dengan mesin khusus (ASIC) yang memerlukan listrik dan koneksi internet.
Penambang Bitcoin bersaing secara global untuk memproses transaksi dan mendapatkan imbalan dalam bentuk koin baru serta biaya transaksi, sebuah proses yang dikenal dengan sebutan Proof of Work. Sebaliknya, penambangan emas mengharuskan identifikasi cadangan, perizinan, dan penggunaan alat berat untuk mengekstraksi bijih dari dalam bumi.
Laporan Coinshares juga menyoroti bahwa biaya tinggi dalam proses penambangan adalah faktor utama kelangkaan kedua aset tersebut. Bitcoin melalui algoritma dan persaingan global, sementara emas melalui keterbatasan geologi dan tantangan fisik dalam ekstraksi.
“Penambangan Bitcoin jauh lebih dinamis dan tidak dapat diprediksi. Pendapatan perusahaan sangat dipengaruhi oleh harga pasar yang fluktuatif dan persaingan global hashrate. Jika kompetitor memperluas operasinya lebih cepat, maka produksi relatif perusahaan bisa menurun meskipun operasional tetap sama,” jelas Coinshares dalam laporannya.
Prediksi ini datang di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap Bitcoin dan emas, terutama setelah harga emas mencatat kenaikan lebih dari 30 persen sepanjang tahun ini.