
Jaringan Wallet Misterius Terungkap, Diduga Dalang Manipulasi Token JELLY di Hyperliquid
Sebuah jaringan wallet kompleks yang diduga menjadi dalang di balik manipulasi harga token JELLY di platform Hyperliquid mulai terungkap. Berdasarkan analisis terbaru dari data on-chain, aksi manipulasi yang mencapai hampir USD 12 juta (sekitar Rp 190 miliar) ini melibatkan aliran dana dari sejumlah bursa kripto besar, termasuk Binance, OKX, Bybit, dan MEXC.
Read More: Hyperliquid Hapus JELLY Perps, Citing Aktivitas 'Mencurigakan
Pelaku utama diketahui mengendalikan sebanyak 124,6 juta token JELLY yang bernilai sekitar USD 4,85 juta. Strategi yang digunakan terbilang sistematis: pertama, pelaku menjual token JELLY dalam jumlah besar sehingga menyebabkan harga anjlok. Pada saat yang sama, ia meninggalkan posisi short pasif sebesar 398 juta JELLY (senilai USD 15,3 juta) di dalam sistem Hyperliquidity Provider (HLP). Setelah harga turun signifikan, pelaku kembali membeli token JELLY secara agresif, yang mendorong kenaikan harga dan mengakibatkan kerugian besar bagi HLP.
Jejak On-Chain dan Koneksi Wallet
Analisis blockchain menunjukkan bahwa dana untuk aksi ini masuk ke sejumlah alamat wallet baru (fresh addresses) dan juga menggunakan kembali wallet lama. Salah satu alamat utama yang teridentifikasi adalah 0xb8ebd8ec4173d15efc26d9a230bd3d99cad854b4, yang memiliki koneksi dengan 0xd979...5454. Wallet ini terkait dengan 0x67fe, yang pada akhirnya terhubung ke 0x1072c7...fabd.
Menariknya, wallet 0x1072 diketahui memiliki riwayat transaksi lain di Hyperliquid, sementara wallet 0x3df menunjukkan aktivitas lintas jaringan, termasuk di Ethereum Mainnet, Base, dan Mantle. Pola transaksi ini mengindikasikan bahwa pelaku memiliki strategi yang terencana dengan baik untuk menyamarkan aliran dana.
Bursa Kripto Besar Terlibat dalam Aliran Dana
Salah satu temuan menarik dari investigasi ini adalah bagaimana dana awal yang digunakan dalam skema ini berasal dari Binance di jaringan Arbitrum. Selain itu, beberapa wallet yang digunakan juga menunjukkan interaksi dengan OKX, Bybit, dan MEXC, yang mengindikasikan adanya operasi lintas platform.
Berikut beberapa alamat wallet yang teridentifikasi sebagai sumber pendanaan awal:
0xf5c0...dd48
0xf171...b524
0xf701...a0b9
0xca56...8272
Dampak terhadap Hyperliquid dan Pasar DeFi
Kasus ini kembali menyoroti celah keamanan dalam ekosistem DeFi, terutama yang bergantung pada mekanisme likuidasi otomatis. Dengan semakin kompleksnya taktik manipulasi dan upaya penyamaran aliran dana, para pengembang protokol dituntut untuk meningkatkan sistem keamanan dan monitoring secara real-time.
Selain itu, manipulasi ini berpotensi merusak kepercayaan investor terhadap pasar kripto, terutama dalam sistem perdagangan berbasis DeFi. Bagi Hyperliquid, kasus ini menimbulkan tantangan besar dalam mempertahankan stabilitas platform dan kepercayaan pengguna.
Langkah Antisipasi dan Regulasi yang Diperlukan
Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, beberapa langkah dapat diterapkan:
Peningkatan Sistem Monitoring: Protokol DeFi harus mengembangkan alat pemantauan yang mampu mendeteksi pola transaksi mencurigakan lebih awal.
Perlindungan terhadap Manipulasi: Diperlukan mekanisme pembatasan posisi short dalam kondisi volatilitas ekstrem agar sistem tidak mudah dieksploitasi.
Kerja Sama dengan Bursa Kripto: Dengan berkolaborasi lebih erat dengan CEX, identifikasi dan pemblokiran dana hasil manipulasi bisa dilakukan lebih cepat.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa meskipun DeFi menawarkan transparansi dan desentralisasi, sistem ini tetap rentan terhadap eksploitasi oleh pelaku yang memiliki modal besar dan strategi canggih. Dengan semakin berkembangnya ekosistem kripto, tantangan keamanan seperti ini akan terus menjadi perhatian utama bagi industri dan regulator di masa depan.