Kesadaran Kripto di Singapura Tembus 94%, Tapi Tingkat Kepemilikan Turun Jadi 29%
Tingkat kesadaran masyarakat Singapura terhadap aset kripto mencapai rekor tertinggi, dengan 94% responden dalam survei terbaru menyatakan bahwa mereka familiar dengan setidaknya satu aset digital. Namun, jumlah kepemilikan kripto justru mengalami penurunan signifikan.
Menurut laporan tahunan kelima Singapore Crypto Market Survey yang dirilis oleh Independent Reserve pada 21 Mei 2025, kepemilikan kripto turun menjadi 29% dari sebelumnya 40% pada tahun 2024. Survei ini dilakukan pada Februari 2025 dengan melibatkan 1.500 responden.
Pria dan Generasi Milenial Masih Dominasi Investasi Kripto
Hasil survei menunjukkan bahwa pria masih lebih aktif dalam berinvestasi aset kripto dibandingkan wanita, dengan tingkat partisipasi masing-masing 35% dan 24%. Sementara itu, kelompok usia 25–54 tahun (Milenial dan Gen X) mendominasi basis investor, mencakup 71% dari total pemegang aset.
Di antara mereka yang melakukan perdagangan kripto setidaknya seminggu sekali, 76% berasal dari kelompok usia ini.
Separuh Investor Ingin Tambah Kepemilikan
Meskipun jumlah pemilik menurun, sentimen pasar tetap positif. Sebanyak 53% dari pemilik kripto saat ini menyatakan akan menambah portofolio dalam 12 bulan ke depan. Selain itu, 17% responden yang belum memiliki kripto menyatakan minat untuk masuk ke pasar.
Bitcoin tetap menjadi aset utama dalam ekosistem kripto Singapura. Sebanyak 68% investor kripto memegang Bitcoin, dan 86% memandangnya sebagai mata uang, penyimpan nilai, atau aset investasi. Menariknya, 77% responden percaya bahwa harga Bitcoin akan melampaui $100.000 sebelum tahun 2030.
Kebanyakan investor (61%) masih memilih kepemilikan langsung atas aset mereka, dibandingkan melalui instrumen seperti exchange-traded funds (ETF).
Strategi Arbitrase dan Stablecoin Populer di Kalangan Investor
Perdagangan arbitrase juga menunjukkan peningkatan. Sebanyak 67% responden menyatakan telah menjual sebagian atau seluruh aset kripto mereka dalam 12 bulan terakhir untuk mengambil keuntungan dari pergerakan harga.
Stablecoin digunakan oleh 46% investor, terutama untuk aktivitas perdagangan dan DeFi. Sebagian besar stablecoin yang digunakan (83%) berpatokan pada dolar AS.
Sementara itu, memecoin tetap menjadi sektor spekulatif. Sebanyak 28% responden menyatakan memegang setidaknya satu memecoin, dengan Dogecoin menjadi yang paling populer.
Singapura Mantapkan Posisi Sebagai Pusat Kripto Global
Laporan Desember 2024 dari ApeX Protocol menyebutkan bahwa Singapura kini menjadi pusat global untuk pengembangan blockchain dan kripto. Negara ini mencatatkan 1.600 paten blockchain, 2.433 pekerjaan terkait kripto, dan 81 bursa kripto aktif.
Hong Kong berada di posisi kedua dengan 890 paten, 1.163 pekerjaan di sektor kripto, dan 52 bursa kripto aktif.
Pada tahun 2024, Singapura memperkuat regulasi industri ini. Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengeluarkan 13 lisensi lembaga pembayaran utama kepada bursa kripto — lebih dari dua kali lipat dari jumlah lisensi yang diberikan pada 2023.