
Mantan Ketua SEC, Gary Gensler, Kembali ke MIT untuk Meneliti AI
Setelah empat tahun memimpin regulasi pasar keuangan dan kripto di Amerika Serikat, mantan Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), Gary Gensler, akan kembali mengajar di MIT Sloan School of Management dengan fokus pada penelitian dan kebijakan kecerdasan buatan (AI).
Dalam pernyataan resmi pada Selasa (28/1), Gensler akan ikut memimpin inisiatif FinTech AI @CSAIL di MIT's Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory bersama Profesor Andrew W. Lo. Program ini akan melibatkan perusahaan-perusahaan teknologi keuangan yang bekerja sama dengan peneliti MIT untuk mengeksplorasi perkembangan AI di sektor keuangan.
Gensler sebelumnya telah mengajar teknologi blockchain di MIT pada 2018 dan menerbitkan riset tentang risiko sistemik AI dalam sektor keuangan lima tahun lalu. Pengalamannya sebagai mantan bankir Goldman Sachs, regulator keuangan, dan akademisi memberikan pengaruh besar di tengah ketegangan regulasi teknologi di AS, terutama dengan pesaing global seperti DeepSeek dari China.
Kembalinya Gensler ke dunia akademik terjadi setelah masa jabatannya di SEC yang kontroversial, di mana ia mengawasi pasar modal AS senilai $120 triliun dan memperkenalkan regulasi kripto penting di bawah pemerintahan Biden. Selama kepemimpinannya, SEC mengambil lebih dari 125 tindakan hukum terhadap perusahaan-perusahaan kripto besar, yang membuatnya dijuluki "crypto villain." Meski begitu, di bawah Gensler pula, persetujuan ETF kripto pada 2024 berhasil membuka peluang investasi yang lebih teratur.
Namun, pengangkatan kembali Gensler di MIT menuai kritik dari komunitas kripto. Charles Hoskinson, pendiri Cardano, menyindir keputusan tersebut di media sosial, sementara Devin Walsh, Direktur Eksekutif Uniswap Foundation, menyebutnya sebagai "pemborosan waktu, dana kuliah, dan energi" bagi mahasiswa yang ingin mendukung inovasi teknologi.
Gensler sendiri akan bekerja bersama peraih Nobel, Simon Johnson, untuk mengajar kursus baru di MIT yang membahas isu-isu ekonomi global. Meski masih belum jelas bagaimana riset ini akan berpengaruh pada kebijakan regulasi di masa depan, langkah Gensler ke dunia AI menunjukkan pergeseran fokus dari kripto ke teknologi yang kini menjadi pusat perhatian global.