
Microsoft dan OpenAI Tinjau Ulang Kesepakatan Investasi Saat Fokus Keuntungan Dipertanyakan
Perusahaan teknologi Microsoft dan perusahaan kecerdasan buatan OpenAI dilaporkan sedang dalam pembicaraan untuk menegosiasikan ulang kesepakatan investasi yang menjadikan Microsoft sebagai pendukung keuangan terbesar OpenAI.
Menurut laporan Financial Times, Microsoft mungkin akan menyerahkan sebagian kepemilikan sahamnya di OpenAI sebagai imbalan atas akses lanjutan terhadap produk dan model AI OpenAI setelah tahun 2030 — waktu berakhirnya sebagian ketentuan dalam perjanjian awal antara kedua perusahaan.
Microsoft telah menginvestasikan lebih dari $13 miliar ke OpenAI sejak pertama kali membeli saham di perusahaan tersebut pada 2019.
Saat ini, OpenAI sedang berusaha merestrukturisasi perusahaannya untuk berfokus pada pencapaian keuntungan. Namun, rencana ini mendapat penolakan dari beberapa pendiri awal, termasuk Elon Musk dan sejumlah investor lama.
Kesepakatan antara Microsoft dan OpenAI sangat krusial bagi arah restrukturisasi dan masa depan perusahaan AI asal AS ini. Perkembangan kecerdasan buatan kini juga menjadi prioritas utama bagi para pemimpin dunia seiring memanasnya persaingan global dalam bidang AI.
Penolakan Keras terhadap Pergeseran OpenAI ke Model Profit
OpenAI didirikan sebagai entitas nirlaba pada tahun 2015 oleh Elon Musk, Sam Altman, dan peneliti AI Ilya Sutskever.
Namun pada tahun 2024, perusahaan mulai mempertimbangkan perubahan struktur hukum untuk beralih dari nirlaba ke perusahaan yang berorientasi pada profit.
Elon Musk menjadi salah satu kritikus utama terhadap rencana ini, bahkan mempertanyakan legalitas perubahan tersebut dalam dokumen hukum yang diajukan pada November 2024.
Musk juga mengkritik fokus OpenAI terhadap pengembangan perangkat lunak tertutup, yang menurutnya bertentangan dengan tujuan awal pendirian OpenAI.
“OpenAI awalnya didirikan sebagai organisasi open source. Saya sendiri yang menamainya 'OpenAI' karena ingin bersifat terbuka. Tapi sekarang justru menjadi tertutup. Harusnya ganti nama jadi ‘Super Closed Source AI for Maximum Profit AI’,” ujar Musk dalam acara New York Times DealBook Summit.
Pada Februari 2025, kelompok investor yang dipimpin oleh Musk mengajukan tawaran senilai $97,4 miliar untuk mengambil alih OpenAI. Namun, CEO OpenAI, Sam Altman, langsung menolak tawaran tersebut.
Baru-baru ini, pada 5 Mei, OpenAI mengumumkan bahwa mereka membatalkan rencana menjadi perusahaan profit sepenuhnya, dan memilih bertransformasi menjadi perusahaan benefit publik — struktur yang tetap mencari keuntungan namun dengan kewajiban hukum untuk menjalankan misi sosial dan publik. Kontrol utama tetap berada di bawah entitas nirlaba.