MicroStrategy Akan Jual Obligasi Senilai $600 Juta untuk Beli Bitcoin
MicroStrategy, perusahaan pemegang Bitcoin terbesar, berencana untuk menjual obligasi senilai $600 juta untuk membeli lebih banyak Bitcoin.
Menurut siaran pers di situs resmi MicroStrategy, obligasi konversi (convertible senior notes) ini akan jatuh tempo pada tahun 2030, dan hanya ditujukan kepada pembeli institusional yang memenuhi syarat.
"Microstrategy bermaksud menggunakan hasil bersih dari penjualan surat utang tersebut untuk memperoleh bitcoin tambahan dan untuk tujuan umum perusahaan," kata perusahaan tersebut.
Obligasi konversi adalah jenis utang yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan dan memiliki karakteristik yang memungkinkan pemegangnya untuk mengkonversi utang tersebut menjadi saham biasa dari perusahaan tersebut pada suatu waktu di masa depan.
MicroStrategy mengatakan pemegang surat utang tersebut berhak meminta perusahaan untuk membeli kembali seluruh atau sebagian surat utang mereka secara tunai pada 15 September 2028. Mereka juga menambahkan bahwa surat utang tersebut akan dapat dikonversi menjadi uang tunai, saham biasa kelas A MicroStrategy, atau kombinasi keduanya sesuai kebijakan perusahaan.
Ini bukan pertama kalinya Microstrategy menjual obligasi yang dapat dikonversi untuk membeli bitcoin. Pada awal tahun 2021, perusahaan mengumumkan rencana serupa untuk meningkatkan kepemilikan Bitcoinnya. Pada saat berita ini dimuat, MicroStrategy memiliki sekitar 193.000 BTC, senilai sekitar $13 miliar berdasarkan harga pasar saat ini.
Bulan ini, founder Microstrategy, Michael Saylor, menyebut bitcoin sebagai kelas aset yang unggul dan menyatakan komitmennya untuk terus membeli Bitcoin, bahkan di haraga puncak. Dia juga menyatakan bahwa bitcoin telah menjadi aset investasi paling populer di dunia.
Rencana MicroStrategy untuk meningkatkan kepemilikan Bitcoinnya bertepatan dengan melonjaknya harga Bitcoin mendekati level tertinggi sepanjang masa (ATH), dan saat ini diperdagangkan di harga $67.125.
Setelah berita itu tersiar, saham MicroStrategy melonjak 23%, menurut data dari Google Finance.