MicroStrategy Milik Michael Saylor Berpeluang 91 Persen Masuk Indeks S&P 500 di Kuartal II
MicroStrategy (MSTR), perusahaan milik Michael Saylor yang kini diperdagangkan dengan nama Strategy, diperkirakan memiliki peluang sebesar 91% untuk masuk ke dalam indeks S&P 500 selama harga Bitcoin tidak turun lebih dari 10% sebelum akhir kuartal II 2025, menurut analis keuangan Jeff Walton.
Dalam sebuah video yang dirilis Selasa lalu, Walton menjelaskan bahwa syarat utama bagi MSTR untuk masuk S&P 500 adalah mencatatkan akumulasi laba positif selama empat kuartal terakhir. Namun, MSTR sebelumnya melaporkan kerugian bersih selama tiga kuartal berturut-turut. Oleh karena itu, harga Bitcoin harus tetap di atas $95.240 hingga 30 Juni agar MSTR mampu mencatatkan laba bersih yang cukup di Q2 2025.
Strategi akuntansi baru yang diterapkan MSTR, yakni ASU 2023-08, mewajibkan valuasi Bitcoin mereka disesuaikan dengan nilai pasar saat ini, dan keuntungan atau kerugian dari fluktuasi tersebut akan tercermin langsung dalam laporan laba rugi perusahaan setiap kuartal.
Sebagai perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia (592.345 BTC), kinerja keuangan MSTR sangat bergantung pada harga pasar Bitcoin. Dengan Bitcoin diperdagangkan di kisaran $106.200 saat artikel ini diterbitkan, MSTR masih berada dalam zona aman.
Walton menghitung bahwa sejak 17 September 2014, dari 3.928 periode enam hari perdagangan, hanya 343 di antaranya (8,7%) yang mencatat penurunan harga Bitcoin lebih dari 10%. Sisanya, sebanyak 91,3% tidak mengalami penurunan signifikan. Peluang MSTR masuk S&P 500 pun terus meningkat seiring mendekatnya akhir kuartal, yakni:
-
92,4% peluang jika sisa waktu 5 hari
-
93,4% untuk 4 hari
-
94,5% untuk 3 hari
-
95,8% untuk 2 hari
-
97,6% untuk 1 hari
Namun, ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel sempat menekan harga Bitcoin di bawah $100.000 pada hari Minggu lalu, untuk pertama kalinya sejak awal Mei.
Jika semua persyaratan terpenuhi, MSTR akan menjadi perusahaan kripto kedua yang masuk ke dalam S&P 500 tahun ini, setelah Coinbase berhasil bergabung pada Mei lalu. Langkah ini dianggap sebagai tonggak penting dalam legitimasi industri kripto.
Meryem Habibi, Chief Revenue Officer di Bitpace, menyatakan kepada Cointelegraph, “Ini memperkuat legitimasi dari seluruh kelas aset kripto.”
Sebelumnya, pada Desember 2024, Nasdaq juga mengumumkan bahwa Strategy masuk ke dalam indeks Nasdaq-100, yang mencakup 100 saham terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.