Moldova Berhasil Uji Bedah Otak Berbasis Virtual Reality
Moldova, sebuah negara di Eropa, mulai menarik perhatian dunia melalui terobosan inovatif di bidang teknologi kesehatan, khususnya dalam metode baru penanganan tumor otak. Sebuah tim lokal berhasil mengembangkan sistem bedah berbasis virtual reality (VR) yang memungkinkan dokter memetakan dan merencanakan operasi otak secara presisi.
Sistem baru ini diberi nama Argus AI, dan dikembangkan oleh neurosurgeon Alexandru Andrusca, bersama spesialis kecerdasan buatan Vladimir Verbulski. Argus AI merupakan perangkat yang mengubah citra hasil MRI dan CT menjadi lingkungan virtual imersif. Teknologi ini memungkinkan ahli bedah “berlatih” operasi dalam ruang digital sebelum menyentuh pasien sungguhan.
Dengan harga lisensi mulai dari 50.000 euro, solusi ini jauh lebih terjangkau dibandingkan sistem neuronavigasi konvensional yang bisa mencapai 500.000 euro.
Salah satu kasus klinis awal melibatkan pengangkatan tumor di lobus frontal pasien perempuan, di mana VR membantu mengidentifikasi sudut pendekatan dan pembuluh darah utama yang harus dihindari.
Argus AI kini telah digunakan dalam dua operasi nyata dan tengah dalam proses sertifikasi perangkat medis di Uni Eropa, yang memastikan produk tersebut memenuhi standar kesehatan, keselamatan, dan kinerja UE.
Seluruh prosedur dilakukan dengan persetujuan pasien dan izin etik lengkap. “Kami ingin membuktikan bahwa dengan headset ini, operasi bisa lebih cepat dan aman,” ujar Verbulski. Uji klinis serupa juga sedang dijajaki bersama rumah sakit di Jerman, Turki, dan Uni Emirat Arab.
Pemerintah Moldova tengah melakukan transformasi digital di sektor kesehatan. Menurut Sekretaris Negara Kesehatan, Alexandru Gasnaș, sistem informasi kesehatan saat ini masih terfragmentasi. Pemerintah negara ini kini mengintegrasikan 48 sistem inti dengan dukungan WHO dan CDC untuk membangun kerangka kerja digital terpusat, termasuk penguatan telemedisin.
Moldova pun mulai menuai hasil ekonomi dari inovasi ini. Wisata medis menyumbang 50 juta euro pada 2022, di mana banyak klinik menerima ratusan pasien asing setiap bulan.