Pasar Kripto Terkoreksi Setelah Euforia Tarif Mereda, Bitcoin Turun ke $79.500
Harga Bitcoin kembali terkoreksi tajam pada hari Jumat (11/4), turun menjadi $79.500 setelah sempat melonjak ke $83.300 sehari sebelumnya. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin tercatat turun sekitar 3,1%. Penurunan ini terjadi seiring meredanya euforia pasar terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menunda sebagian besar tarif impor.
Kabar penurunan tarif sempat memicu reli besar di pasar kripto dan keuangan global, menyusul pengumuman Trump yang menyebut 10 April sebagai “Liberation Day,” di mana tarif atas sebagian besar negara diturunkan menjadi 10%. Namun, seiring meredanya antusiasme, pasar kembali melemah.
Meskipun memangkas tarif untuk sebagian besar negara, Trump justru menaikkan tarif terhadap impor dari Tiongkok hingga mencapai total 125%, memperlihatkan ketegangan perdagangan yang masih tinggi antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.
Menurut data dari CoinGecko, kapitalisasi pasar kripto global turun 4,7% menjadi $2,61 triliun dari $2,72 triliun pada hari sebelumnya. Harga Ethereum dan Solana juga tertekan, masing-masing anjlok lebih dari 7% dalam 24 jam terakhir, mendekati level $1.500 dan $110.
Sementara itu, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa inflasi tahunan hingga Maret turun menjadi 2,4%. Meski kebijakan tarif Trump baru diberlakukan kurang dari seminggu, bank sentral AS (Federal Reserve) terus memantau data inflasi untuk menentukan arah kebijakan suku bunga selanjutnya.
Investor mulai mengkhawatirkan dampak jangka panjang dari tarif yang diberlakukan Trump, terutama potensi kenaikan biaya produksi dan harga barang yang bisa memicu inflasi. Di sisi lain, sejumlah ekonom juga menyoroti risiko perlambatan ekonomi akibat kebijakan tersebut.
“Ini lingkungan yang sangat membingungkan bagi semua aset,” kata Strahinja Savic, kepala data dan analitik di FRNT Financial, sebuah bank dagang berbasis kripto di Kanada. Ia juga menyebut bahwa meskipun harga Bitcoin menurun, aset ini masih menunjukkan ketahanan.
Bitcoin sempat menyentuh titik terendah mingguan di $74.700 pada Senin lalu di tengah kekhawatiran tarif, namun berhasil pulih. Savic menambahkan, “Secara keseluruhan, Bitcoin telah menunjukkan ketahanan. Dalam kondisi pasar yang kacau seperti beberapa hari terakhir, sifat ‘safe haven’ Bitcoin tampaknya mulai menarik perhatian investor.”
Meskipun terkoreksi, Bitcoin tetap mencatat kinerja lebih baik dibandingkan indeks saham utama AS. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 4,5% pada hari yang sama. Sebaliknya, harga emas melonjak 3,7% ke level tertinggi sepanjang masa sebesar $3.194 per ons, memperkuat posisinya sebagai aset lindung nilai tradisional.