
Persidangan Ke-2 Sam Bankman-Fried Telah Ditiadakan
Jaksa Amerika Serikat telah memutuskan untuk tidak melanjutkan persidangan kedua mantan CEO pertukaran kripto FTX yang bangkrut, Sam Bankman-Fried alias SBF. Keputusan ini berarti bahwa Bankman-Fried tidak akan menghadapi dakwaan atas tuduhan "konspirasi untuk memberikan kontribusi kampanye."
Pada hari Jumat (29/12), jaksa federal AS telah mengirimkan surat ke pengadilan federal New York, yang isinya menyatakan bahwa persidangan kedua telah ditiadakan dengan pertimbangan bahwa itu akan "menunda" penyelesaian kasus secara tepat waktu dan adil.
Jaksa juga mengatakan bahwa langkah ini diambil demi kepentingan publik, mengingat para korban sangat menantikan informasi terkait kompensasi atas akun FTX mereka.
Lebih lanjut, disebutkan pula bahwa sebagian besar bukti telah dihadirkan pada persidangan pertama, yang menunjukkan bahwa mantan eksekutif tersebut terlibat dalam sejumlah kejahatan keuangan selama masa jabatannya di FTX.
Jaksa juga menunjukkan bukti tambahan yang diajukan di pengadilan selama persidangan SBF pada bulan Oktober, termasuk bukti konspirasi untuk menyuap pejabat Tiongkok dan bahwa ia membuat pernyataan palsu kepada bank Amerika Serikat sebagai bagian dari skema penipuan.
Jaksa mengatakan, pengadilan juga dapat mempertimbangkan bukti tersebut pada saat menjatuhkan hukuman.
"Mengingat kenyataan praktis tersebut, dan kepentingan publik yang kuat dalam penyelesaian masalah ini dengan cepat, Pemerintah bermaksud untuk melanjutkan ke penjatuhan hukuman atas dakwaan yang telah dinyatakan bersalah dalam persidangan," kata jaksa penuntut dalam suratnya kepada Hakim Lewis Kaplan, yang memimpin persidangan pidana pertama Bankman-Fried pada bulan November.
Pada tanggal 3 November, Bankman-Fried dinyatakan bersalah atas semua dakwaan terhadapanya, yaitu dua dakwaan wire fraud, dua dakwaan konspirasi wire fraud, satu dakwaan penipuan sekuritas, satu dakwaan konspirasi penipuan komoditas, dan satu tuduhan konspirasi pencucian uang.
Sam Bankman-Fried dijadwalkan akan menerima hukuman pada 28 Maret 2024. Dia telah mengajukan permohonan untuk menunda sidang hukumannya selama empat hingga enam minggu, namun ditolak oleh hakim.
Bagaimana Tanggapan Komunitas Kripto?
Keputusan jaksa Amerika Serikat untuk membatalkan persidangan kedua Sam Bankman-Fried telah memicu protes di dunia kripto.
Kepala bagian hukum Coinbase, Paul Grewal, mengklasifikasikan pengumuman tersebut sebagai "kegagalan keadilan".
Dia menyatakan bahwa kepentingan masyarakat dalam menyampaikan tuntutan kepada publik hampir selalu penting. "Tuntutan pendanaan kampanye berada di urutan teratas dalam daftar ini. Apa yang diketahui oleh para politisi dan pihak-pihak lain tentang apa dan kapan merupakan pertanyaan-pertanyaan penting yang layak untuk dijawab," katanya dalam sebuah postingan di X (Twitter).
Sementara itu, Simon Dixon, salah satu pendiri platform investasi online BnkToTheFuture.com, berkomentar bahwa keputusan tersebut juga menghindarkan politisi AS dari pengawasan lebih lanjut terkait kontribusi kampanye selama musim pemilu 2024.
Sebelumnya, SBF telah mengakui bahwa dia adalah “donor penting” bagi kedua sisi spektrum politik menjelang pemilu tahun 2022. Menurut pengajuan pengadilan, dia menyumbangkan lebih dari $100 juta kepada politisi.
Selama persidangannya pada bulan Oktober, dia mengatakan sumbangan yang diberikan atas namanya berasal dari pinjaman dari Alameda Research, sebagai bagian dari upaya untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah AS dalam mengatur mata uang kripto. Sebelum runtuhnya FTX pada November 2022, Bankman-Fried memperkirakan akan menghasilkan sumbangan politik sebesar $1 miliar pada tahun 2024.