
Perusahaan Minyak Argentina akan Manfaatkan Sisa Emisi Gas Pengeboran untuk Mining Crypto
Tecpetrol, sebuah perusahaan minyak yang berbasis di Buenos Aires, Argentina akan mulai menggunakan sisa emisi gas dari pengeboran minyak untuk mining (menambang) aset kripto. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi limbah, dan dampak lingkungan emisi gas yang dilepaskan ke atmosfer, serta menghasilkan keuntungan tambahan melalui penambangan cryptocurrency.
Menurut laporan media lokal rionegro.com.ar, Tecpetrol akan meluncurkan platform penambangan kripto percontohan yang didukung gas di Los Toldos II Este, di utara Vaca Muerta di Patagonia Argentina. Perusahaan tersebut berencana untuk mengebor setidaknya 35,000 barel minyak setiap hari di fasilitas tersebut.
Daerah ini terisolasi, sehingga tidak memiliki fasilitas pengolahan. Sebelumnya, operator menjual kembali sebagian gas yang diekstraksinya ke Chevron, namun saat ini batasnya sudah tercapai.
Jadi, mengingat tidak adanya infrastruktur untuk mengakomodasi gas yang dilepaskan dalam proses tersebut, maka perusahaan memutuskan untuk mengalihkannya ke penambangan crypto.
“Mengingat ketidakmampuan kami melepaskan gas ke lingkungan, kami memilih untuk menerapkan operasi penambangan mata uang kripto," kata CEO Tecpetrol Ricardo Markous.
Untuk kelancara operasi, Tecpetrol telah menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan yang tidak disebutkan namanya yang memiliki pengalaman mining crypto di Amerika Serikat.
Sesuai rencana, Tecpetrol berharap akan mulai penambangan kripto sekitar akhir Oktober atau November.
Menurut sebuah makalah terbaru yang diterbitkan oleh Institute of Risk Management, mining Bitcoin dapat mengurangi emisi global hingga 8% pada tahun 2030 dengan mengubah emisi metana yang terbuang di dunia menjadi emisi yang tidak terlalu berbahaya.
Laporan tersebut mengutip kasus teoretis yang mengatakan bahwa penggunaan metana yang ditangkap untuk menggerakkan operasi penambangan Bitcoin dapat mengurangi jumlah metana yang dibuang ke atmosfer.