
Polisi Australia Sita Rp98 Miliar Kripto yang Terkait Sindikat Kejahatan Terorganisir
Polisi Federal Australia (AFP) telah menyita aset kripto senilai AUD$9,3 juta (Rp98 miliar) dari tersangka dalang di balik Ghost, aplikasi perpesanan terenkripsi yang digunakan oleh sindikat kejahatan terorganisir untuk mengoordinasikan kegiatan ilegal, seperti perdagangan narkoba dan pencucian uang.
Polisi juga menangkap seorang tersangka berusia 32 tahun, bernama Jay Je Yoon Jung, dari New South Wales. Dia ditangkap pada 17 September selama operasi yang dijuluki "Operation Kraken." Jung telah didakwa dengan lima pelanggaran, termasuk mendukung organisasi kriminal, dan menghadapi ancaman hukuman maksimal 26 tahun penjara.
Menurut AFP, penyitaan kripto tersebut berhasil dilakukan setelah analis AFP memecahkan seed phrase dompet digital yang diambil dari perangkat Jung yang ditemukan selama penggerebekan di rumahnya.
Hal ini memungkinkan AFP untuk mentransfer dana ke tempat penyimpanan yang aman. Aset tersebut kini disita berdasarkan Commonwealth Proceeds of Crime Act 2002, yang dirancang untuk mengganggu jaringan kriminal dengan menyita kekayaan gelap mereka.
Perlu dicatat bahwa hardware wallet umumnya aman untuk menyimpan aset kripto karena dompet ini menyimpan kunci pribadi secara offline, sehingga mengurangi kerentanan terhadap peretasan atau malware. Namun, jika seseorang dengan keahlian yang tepat memperoleh akses fisik ke perangkat tersebut, mereka bisa saja mengekstrak atau menguraikan seed phrase, yang penting untuk mengakses dompet dan memulihkan dana.
Penyitaan kripto terbaru ini merupakan penyitaan kripto kedua oleh pihak berwenang Australia di bawah Operation Kraken. Sebelumnya pada bulan Agustus, mereka berhasil menyita aset senilai AUD$2 juta yang terkait dengan sindikat kejahatan di Australia Barat.
Namun secara umum, inisiatif Operation Kraken AFP terhadap kejahatan terorganisasi telah berhasil melakukan 46 penangkapan, 93 surat perintah penggeledahan, dan intervensi dalam 50 ancaman terhadap nyawa atau bahaya. Dalam hal penyitaan aset, operasi ini telah menyita uang tunai senilai 2,37 juta AUD ($1,6 juta) dan aset lainnya senilai 11,09 juta AUD ($7,6 juta) sejak tahun 2022. Selain itu, mereka juga berhasil mencegah lebih dari 200 kilogram obat-obatan terlarang memasuki pasar Australia.