Rasio Pembelian Bitcoin di Binance Naik, Tanda Sentimen Bullish Kembali Menguat
Sentimen optimis terhadap Bitcoin tampaknya mulai kembali, seiring salah satu metrik kunci dari Binance — bursa kripto terbesar berdasarkan volume perdagangan — menunjukkan dominasi pembeli dalam aktivitas pasar.
Dalam catatan tanggal 15 April, kontributor CryptoQuant bernama DarkFost menyebut bahwa Taker Buy Sell Ratio Bitcoin di Binance “telah kembali ke zona netral.” Metrik ini menghitung rasio antara pembeli dan penjual Bitcoin di Binance.
Momentum Bullish Mulai Terlihat Lagi
Saat ini, rasio tersebut berada di angka 1.008. Jika angkanya di atas 1, itu berarti pembeli mendominasi — sinyal klasik dari sentimen bullish. Sebaliknya, rasio di bawah 1 menunjukkan dominasi penjual alias sentimen bearish.
Harga Bitcoin saat artikel ini ditulis berada di level $83.810, turun sekitar 1,47% dalam tujuh hari terakhir, menurut data dari CoinMarketCap.
“Dalam beberapa hari terakhir, rasionya kebanyakan positif, yang menunjukkan bahwa sentimen bullish mulai menguat lagi di pasar derivatif Binance,” ungkap DarkFost. Pada 14 April lalu, ketika harga Bitcoin sempat menembus $86.000, rasio ini bahkan sempat menyentuh angka di atas 1,1.
Data dari CoinGlass juga menunjukkan bahwa jika harga Bitcoin berhasil kembali ke $85.000, sekitar $637 juta posisi short berpotensi mengalami likuidasi. Beberapa indikator utama pasar juga mengisyaratkan bahwa investor masih lebih memilih Bitcoin dibandingkan altcoin.
Dominasi Bitcoin Masih Kuat
Indeks Altcoin Season dari CoinMarketCap saat ini berada di angka 15 dari 100, yang menandakan bahwa ini masih sangat merupakan “musim Bitcoin.” Sementara itu, grafik Dominasi Bitcoin dari TradingView menunjukkan pangsa pasar Bitcoin kini berada di angka 63,81%, naik 9,82% sejak awal tahun 2025.
Namun demikian, para pelaku pasar kripto secara umum masih menunjukkan sikap hati-hati. Crypto Fear & Greed Index per 16 April mencatat skor 29 dari 100, menempatkan pasar dalam zona “Takut.”
Beberapa analis, termasuk DeFiDaniel, bahkan menyebut pergerakan harga Bitcoin baru-baru ini sebagai “membosankan.”
Meski begitu, seperti dilaporkan Cointelegraph sebelumnya, permintaan terhadap Bitcoin tampak mulai pulih — meskipun belum dalam kondisi net positif. Secara historis, permintaan yang terlihat dalam periode 30 hari cenderung bergerak menyamping (sideways) untuk waktu yang cukup lama setelah Bitcoin mencapai titik terendah lokal, yang menyebabkan harga bergerak stagnan.
Prospek Harga Masih Diperdebatkan
Para analis masih berbeda pendapat soal arah pergerakan harga Bitcoin ke depan. Analis kripto utama dari Real Vision, Jamie Coutts, mengatakan kepada Cointelegraph pada akhir Maret bahwa “pasar mungkin meremehkan seberapa cepat Bitcoin bisa melonjak — bahkan berpotensi mencetak rekor tertinggi baru sebelum kuartal kedua berakhir.”
CEO AnchorWatch, Rob Hamilton, menulis dalam postingan di platform X pada 15 April bahwa harga Bitcoin “flat karena sedang terjadi tarik-ulur besar antara orang-orang yang menjual Bitcoin untuk membayar pajak dan mereka yang menggunakan uang refund pajaknya untuk membeli Bitcoin.” Seperti diketahui, tenggat pembayaran pajak di AS jatuh pada 15 April.