Robinhood Belum Tergesa Masuk ke Crypto Treasury, Eksekutif Ungkap Alasannya
Platform trading Robinhood Markets masih belum memutuskan apakah akan membeli dan menyimpan aset kripto (crypto treasury) dalam portofolionya, meskipun langkah tersebut bisa memperkuat posisi perusahaan di komunitas kripto.
Wakil Presiden Keuangan dan Strategi Robinhood, Shiv Verma, mengatakan bahwa perusahaan telah memikirkan hal ini dengan sangat matang. Pernyataan tersebut disampaikan saat konferensi hasil keuangan kuartal ketiga pada hari Rabu.
Kami menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan hal ini, ujar Verma. Kami senang bisa selaras dengan komunitas kripto. Kami adalah pemain besar di industri ini dan ingin terus berkembang. Kami juga senang karena pelanggan kami sangat aktif di sektor ini.
Namun, Verma menegaskan bahwa Robinhood juga harus mempertimbangkan kepentingan pemegang saham.
Yang selalu kami pertanyakan adalah: apakah ini langkah yang tepat juga bagi para pemegang saham kami? tambahnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan crypto treasuryyakni perusahaan yang membeli dan menyimpan token kripto sebagai bagian dari aset merekamenjadi tren panas di Wall Street. Model bisnis ini telah menarik miliaran dolar investasi dan mendorong kenaikan harga saham banyak perusahaan yang mengadopsinya.
Namun, sejumlah analis memperingatkan bahwa sektor ini bisa menghadapi tekanan karena semakin banyak perusahaan baru yang masuk. Akibatnya, perusahaan crypto treasury mungkin perlu mengambil risiko lebih besar atau melakukan akuisisi agar tetap bertahan di pasar.
Verma menambahkan, jika Robinhood memutuskan untuk menempatkan Bitcoin (BTC) atau aset kripto lainnya di neraca keuangannya, langkah tersebut memiliki keuntungan dalam hal keterlibatan komunitas, tetapi juga membutuhkan modal besar.
Memasukkan kripto ke dalam neraca memang menunjukkan keselarasan dengan komunitas, tetapi hal itu juga menyerap banyak modal, jelasnya.