Simpan ETH Selama 8 Tahun, Investor ini Cuan Hampir Rp200 Miliar
Sebuah dompet yang berisi 8.000 Ethereum (ETH) dan tidak aktif selama delapan tahun, tiba-tiba melakukan transaksi, hingga menarik perhatian komunitas kripto.
Pemilik wallet ini menerima 8.000 ETH setelah berpartisipasi dalam Initial Coin Offering (ICO) ETH pada tahun 2015. Sejak saat itu, alamat itu tertidur dan tidak aktif selama bertahun-tahun. Lalu, pada tanggal 27 Mei, pemilik dompet mentransfer semua coinnya dalam dua transaksi, yang berlangsung selama dua menit.
Pertama-tama, pemilik wallet melakukan transfer percobaan sebesar 1 ETH ke dompet baru. Satu menit kemudian, dia mentransfer 7.999 ETH yang tersisa.
Transaksi tersebut pertama kali diperhatikan oleh layanan analitik blockchain Lookonchain, dan memberi tahu pengikutnya di Twitter tentang transfer tersebut.
Berita itu kemudian menarik perhatian, terutama karena orang-orang tercengang dengan besarnya keuntungan yang telah diperoleh oleh pemilik dompet.
Pada saat ICO, ETH dibeli hanya seharga $0,31 per coin. Dengan demikian, pemilik dompet memperoleh 8.000 ETH hanya dengan mengeluarkan investasi awal sebesar $2.500 (Rp37,4 juta).
Sementara itu, harga ETH saat ini adalah $1.905, sehingga 8.000 ETH bernilai $15,2 juta atau setara dengan Rp228 miliar. Jadi, berdasarkan harga ETH saat itu dan sekarang, maka pemilik wallet ini telah memperoleh keuntungan sekitar Rp190 miliar, dengan pengembalian 614.416%
Menariknya, itu bukan satu-satunya dompet Ether era ICO yang bangkit kembali dalam beberapa bulan terakhir. Pada 24 April, dompet lain yang menerima 2.365 ETH pada tahun 2015 melakukan transaksi pertamanya dalam hampir delapan tahun, ketika pemiliknya mentransfer 2.360 ETH ke alamat dompet baru.
Lalu, pada 5 Maret, dompet lain yang tidak aktif selama lima tahun mentransfer 10.226 ETH ($19,6 juta) ke alamat baru.
Wallet crypto yang yang tidak aktif, yang berisi banyak aset digital bisa akhif kembali karena berbagai alasan. Bisa jadi itu telah diretas, atau mungkin saja pemiliknya sengaja menyimpan asetnya untuk waktu yang lama, atau bahkan telah melupakannya namun baru menemukannya kembali, sehingga mereka memutuskan untuk menjualnya atau memindahkannya ke tempat yang lebih aman.