
Rug Pull Kripto 2025: Jumlah Menurun, Tapi Kerugiannya Semakin Besar
Insiden rug pull di dunia kripto mengalami penurunan signifikan dibanding tahun lalu, namun skala kerugiannya justru semakin besar, menurut laporan terbaru dari platform analitik blockchain DappRadar.
Dalam laporan yang dirilis pada 16 April, DappRadar mencatat bahwa sepanjang awal tahun 2024 terjadi 21 insiden rug pull, sementara di 2025 hanya tercatat 7 kasus hingga saat ini—turun sekitar 66% secara tahunan.
Namun, meski jumlah kasus menurun, total kerugiannya melonjak tajam. Sejak awal 2025, ekosistem Web3 telah kehilangan hampir $6 miliar akibat rug pull. DappRadar mencatat bahwa 92% dari total kerugian ini berasal dari kejatuhan token OM milik proyek Mantra—meski pihak pengembang secara tegas membantah bahwa insiden tersebut merupakan rug pull.
Sebagai perbandingan, pada periode yang sama di 2024, total kerugian akibat rug pull baru menyentuh angka $90 juta dalam tiga bulan pertama.
“Perubahan ini menunjukkan bahwa meski insiden rug pull semakin jarang, dampaknya jauh lebih menghancurkan saat terjadi,” ujar Sara Gherghelas, analis dari DappRadar.
Rug Pull Kini Lebih Canggih dan Terencana
Menurut Gherghelas, penipuan ini kini semakin sulit dikenali. Banyak dari proyek yang melakukan rug pull tampil profesional, dengan branding yang rapi dan narasi yang terencana dengan baik.
“Skema penipuan semakin canggih, sering kali dilakukan oleh tim yang kelihatan kredibel di permukaan,” tambahnya.
Memecoin Jadi Penyumbang Terbesar Kasus Rug Pull
Di tahun 2024, sebagian besar rug pull terjadi di protokol DeFi, proyek NFT, dan memecoin. Namun di 2025, memecoin mendominasi sebagai penyebab utama kasus rug pull.
Salah satu kasus terbesar terjadi pada token LIBRA milik proyek Libertad di jaringan Solana. Pada 14 Februari, token tersebut sempat melonjak ke kapitalisasi pasar $4,56 miliar setelah Presiden Argentina, Javier Milei, memposting tentangnya di platform X.
Namun, tak lama setelah postingan tersebut dihapus, harga token anjlok lebih dari 94%, memicu tuduhan manipulasi pasar alias pump-and-dump scheme.
“Rug pull dan exit scam tetap menjadi ancaman yang konsisten, terutama di ekosistem kripto yang memungkinkan proyek viral secara cepat dan kemudian menghilang bersama dana pengguna,” jelas Gherghelas.
Waspadai Tanda-tanda Rug Pull
Meskipun kesadaran pengguna dan alat pendeteksi semakin berkembang, rug pull masih terus terjadi, khususnya di DeFi dan token-token baru yang belum diverifikasi.
Beberapa tanda bahaya (red flag) menurut Gherghelas, antara lain:
- Lonjakan tiba-tiba dalam jumlah dompet aktif tanpa alasan jelas
- Volume perdagangan tinggi namun aktivitas pengguna rendah
- Kontrak pintar yang tidak terverifikasi
- Aktivitas GitHub yang minim
- Tim pengembang anonim atau tidak transparan
- Aplikasi atau proyek yang tiba-tiba viral dalam semalam
Solusi: Edukasi dan Alat Analitik yang Lebih Baik
Meski metode penipuan berkembang, alat untuk mendeteksinya juga semakin kuat.
“Seiring industri semakin matang, begitu pula taktik para pelaku jahat. Tapi pengguna juga punya akses ke alat yang makin canggih,” tutup Gherghelas.
“Rug pull mungkin tidak akan pernah bisa dihilangkan sepenuhnya, tapi dampaknya bisa sangat dikurangi jika pengguna dibekali dengan informasi yang tepat.”