
SEC Sebut Crypto Tidak Memiliki Nilai Inheren
Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS berpendapat bahwa aset kripto tidak memiliki "nilai inheren," yang membuat geram komunitas crypto, termasuk co-founder Dogecoin dan CEO Tesla Elon Musk.
Komentar SEC tersebut dinyatakan dalam petisi yang diajukan agensi tersebut sebagai bentuk penolakan atas mosi Coinbase yang ingin membatalkan gugatan SEC terhadapnya.
Dalam petisi tersebut, SEC lagi-lagi mempertegas bahwa undang-undang sekuritas federal dapat ditafsirkan secara fleksibel dengan menggunakan Howey Test sebagai acuan.
SEC berargumen bahwa dengan menggunakan Howey Tes selama beberapa dekade, investasi mulai dari peti wiski hingga peternakan chinchilla dapat diatur sebagai kontrak investasi.
Namun, agensi tersebut mengatakan bahwa banyak aset kripto berbeda karena mereka "tidak memiliki nilai inheren atau melekat pada diri mereka sendiri."
Argumen SEC Tuai Kritikan
Argumen SEC tentang aset kripto yang tidak memiliki nilai inheren menuai kritikan dari komunitas kripto. Billy Markus, yang dikenal sebagai Shibetoshi Nakamoto, salah satu pencipta Dogecoin, menyerang SEC di platform media sosial X.
Dia menulis, “Lalu kembalikan semua pajak yang telah kalian semua terima dari saya, dasar orang-orang munafik yang mengerikan."
CEO Tesla, Elon Musk juga ikut berkomentar. Dia membalas pesan Markus dengan nada satir. “Itu (nilai aset kripto) nyata jika Anda akan membayar pajak, tetapi sebenarnya tidak nyata?”
Kepala bagian hukum Coinbase, Paul Grewal, juga menolak argumen SEC. “Argumen SEC hari ini berarti bahwa segala sesuatu mulai dari Pokemon Cards, prangko, hingga gelang Swiftie juga merupakan sekuritas. Seperti yang dijelaskan oleh [anggota kongres New York, Rep. Ritchie Torres] minggu lalu, semua itu bukanlah undang-undang, dan seharusnya tidak demikian.”
Pernyataan Grewal mengacu pada pertanyaan Anggota Kongres terhadap Gary Gensler pada sidang Komite Jasa Keuangan DPR bulan lalu.