Aset kripto nasional Venezuela, Petro (PTR) berhenti beroperasi mulai 15 Januari 2024. Coin tersebut dibuat pada tahun 2018 untuk membantu negara tersebut menghindari sanksi Amerika Serikat, tapi tidak pernah diadopsi secara luas.

Penutupan Petro diumumkan di situs web milik pemerintah yang ditujukan untuk coin tersebut, namun situs web tersebut tidak dapat diakses pada saat artikel ini ditulis.

Petro (PTR) adalah aset kripto yang didukung minyak dan dikelola oleh negara. Ini diluncurkan setelah mata uang fiat negara tersebut, bolivar, jatuh secara dramatis di bawah tekanan sanksi Amerika Serikat dan setelah Bitcoin sudah mendapatkan pijakan yang kokoh di negara tersebut.

Salah satu alasan mengapa coin ini gagal mendapatkan adopsi adalah peluncurannya yang kontroversial. Meskipun itu diterbitkan atas perintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro, itu ditentang oleh parlemen.

Aset kripto Petro mencapai fungsionalitas penuh pada tahun 2020 tetapi tidak pernah diperdagangkan ke luar negeri, meskipun ada upaya dari pemerintah Maduro untuk mempromosikannya ke 10 negara anggota Aliansi Bolivarian Alliance for the Peoples of Our America.

Selain itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk mendorong penggunaannya di dalam negeri, namun tidak pernah dijadikan alat pembayaran yang sah, yang berarti penerimaannya tidak wajib. Bahkan Banco de Venezuela, bank terbesar di negara tersebut, tidak akan menerima Petro tanpa perintah presiden, yang memaksanya untuk melakukan hal tersebut.

Perlu dicatat bahwa Petro bukanlah mata uang digital bank sentral (CBDC). Bank Sentral Venezuela mengumumkan rencana untuk membentuk CBDC pada tahun 2021, tetapi rencana tersebut tidak pernah terwujud.